Mohon tunggu...
Sarah Afrani
Sarah Afrani Mohon Tunggu... -

SPG D'beauty Shop lagi belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hatta Rajasa Jam Terbang Tinggi Dalam Birokrasi

28 Mei 2014   03:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai politisi, sosok Hatta Rajasa terbilang istimewa. Bukan karena kini dia menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Melainkan ada sisi lain dari politikus Partai Amanat Nasional ini yaitu kaya pengalaman sebagai birokrat

Sempat menjadi anggota DPR pada 1999, lalu Menteri Negara Riset dan Teknologi(2001-2004), Menteri Perhubungan (2004-2007), Menteri Sekretaris Negara (2007-2009).

Jam terbangnya itu tentu membuatnya paham betul bagaimana mesin-mesin birokrasi Indonesia berjalan.

Dari amatan pria kelahiran  Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953, karakter bangsa Indonesia harus dibentuk sedari usia belia untuk menjadi sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan ujung-ujungnya jauh dari perilaku korup.

"Itu artinya membangun jangka panjang karakter jati diri bangsa," kata Hatta. Tuturan ini diucapkannya usai menghadiri acara Isra Mi'raj di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (27/14).

"Jadi manusia-manusia yang berakhlak mulia, itu melalui proses pendidikan sedini mungkin. Itu penting mulai dari anak-anak sampai pada pendidikan," tambahnya.

Tentu saja, labirin korupsi di Tanah Air juga harus dibedah melalui transparansi sistem birokrasi institusi negara. Masyarakat juga diberi akses yang luas untuk mengetahui aktivitas sumber pendanaan.

"Jadi seperti transparansi, akuntabilitas, reformasi birokrasi, kemudian penyederhanaan juga," tutur dia.

Lantas bagaimana jika korupsi masih saja terjadi? Hatta menyodorkan sistem pelaporan pertanggungjawaban terhadap setiap institusi yang terkait. "Pelaporan, ini sistem hingga penindakan. Penindakan itu harus tegas untuk efek jera," tegasnya seperti dikutip oleh merdeka.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun