Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa merupakan salah satu kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa. Program ini langsung dinaungi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) dengan tujuan untuk menumbuhkan kepedulian dan kontribusi mahasiswa dengan terbangunnya desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha dan sejahtera.
HIMAGRIN FPTK UPI merupakan salah satu lembaga eksekutif mahasiswa yang berhasil memperoleh pendanaan pada tahun 2021 dari Kemendikbud-Ristek untuk melaksanakan program PHP2D di Kampung Pasirhuni, Desa Arjasari, Kabupaten Bandung. Tim yang terdiri dari dua angkatan berbeda Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri yaitu Silviwanda, Najib Tuisina N., Febi Nurhanifah, Nadia Trianisawati, Trisya Nur Adzni D., Sarah Amelia Nur Wahidah Al Falah, Alvin Fajar I. F., Chintya Nur Faridah, Ryandika Trahna Fadilla, Rifa’i Sodikin, Tania Oktapriyani, Dyera Syaufina, M. Teguh Aprizal, Ryzki Milennia Caprianti dan Naufal Farhan Muwaffaq serta mendapatkan pengarahan oleh dosen pembimbing yaitu Shinta Maharani, S.TP., M.Sc.
Dalam rangka penerapan tri dharma perguruan tinggi melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) mengangkat fokus pada optimalisasi pemanfaatan limbah kulit kopi yang menjadi permasalahan di kampung Pasirhuni. Sebagian besar masyarakat kampong Pasirhuni berprofesi sebagai petani, buah kopi merupakan komoditas yang telah diolah dan dimanfaatkan secara mandiri oleh masyarakat. Namun, hasil samping atau limbah yang dihasilkan dalam produksi kopi masih belum dioptimalkan serta hanya dibuang dan dibiarkan menumpuk begitu saja.
Oleh karena itu, HIMAGRIN FPTK UPI hadir untuk memberikan penyuluhan terkait optimalisasi pemanfaat limbah kulit kopi menjadi teh cascara yang memiliki nilai jual tinggi dan mengandung manfaat yang baik untuk kesehatan. Pada pelaksanaan program ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Selain itu, dalam pelaksanaannya tak hanya penyuluhan terkait pembuatan cascara, tetapi juga pengembangan terhadap hasil produksi kopi dengan memberikan pelatihan terkait pembuatan desain kemasan, menjual produk kopi dan cascara di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Pendampingan dilakukan dengan dua metode yaitu dilakukan secara langsung dan menggunakan zoom meeting. Dalam pelaksanaan juga dilakukan untuk mengurus sertifikasi perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal.
Harapannya melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) ini dapat membantu perekonomian masyarakat dan meningkatkan keterampilan dalam produksi kopi dan hasil sampingnya (Cascara) serta keterampilan digital marketing untuk pemuda desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H