Di balik senyuman yang merekah indah,
Tersimpan rasa dalam jiwa yang kelam,
Sekilas ceria, namun hati tak utuh,
Menggenggam rahasia di dalamnya terendam.
Mata bersinar, penuh harapan yang palsu,
Di balik tawa, ada kisah yang getir,
Menyimpan luka, terasa begitu ragu,
Mencari arti di antara bayang-bayang yang meritir.
Senyum itu pelindung dari kesedihan,
Menutupi duka yang tak terucapkan,
Dalam keramaian, tetap ada kesendirian,
Hanya ilusi dalam seulas ketenangan.
Ketika malam tiba membawa sepi,
Senyum itu sirna, terhapus waktu,
Air mata mengalir tanpa henti,
Menghadapi diri yang tak lagi bersatu.
Namun di balik senyuman yang tulus,
Ada kekuatan yang tak terlihat,
Mendulang harapan dalam kepalsuan,
Menyelami samudera rasa yang luas.
Senyuman adalah cahaya di kegelapan,
Menuntun jiwa yang hilang arah,
Dalam setiap tawa, ada keteguhan,
Melangkah maju meski penuh beban.
Di balik senyuman, ada cerita,
Tentang cinta yang takkan pudar,
Bahwa dalam setiap luka, ada rasa,
Menanti saat untuk kembali bersinar.
Maka biarkan senyuman itu berbicara,
Menjadi jendela menuju kebahagiaan,
Karena di balik setiap senyuman,
Ada harapan hidup yang takkan sirna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H