Mohon tunggu...
Sarah Florenza Uktolseya
Sarah Florenza Uktolseya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Jadilah seperti sungai yang terus mengalir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangisan Nenek

28 Maret 2024   08:35 Diperbarui: 28 Maret 2024   08:38 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titik hitam dalam lubuk hati.. 

Menembus awan yang Gemerlap

air mata Berjatuhan tanpa Hentinya

Tertata gubuk Tua yang Berdiri seorang diri

Tangisan pilu.. 

suaranya yang serak Nyaring Didengar

Ada Seorang Nenek Terduduk Dipojok sana

Kesendirian.. 

Itu yang ia Rasakan Setiap Harinya

Tak ada seorang Pasangan Hidupnya  

Melainkan sayatan Jangkrik yang Berbunyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun