Sawi hijau merupakan sayuran yang sudah biasa dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia, karena sawi hijau temasuk salah satu jenis sayuran yang mudah dibudidayakan. Sawi hijau juga termasuk sayuran yang sering dicari karena harganya yang sangat terjangkau dan memiliki kandungan gizi tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi, sawi hijau memiliki masa simpan yang tidak tahan lama dan mudah menguning dalam durasi waktu tiga sampai empat hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut untuk menjadikan sawi hijau sebagai bahan makanan produk lain yang memiliki masa simpan lebih lama dan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Dengan adanya permasalahan tersebut, mahasiswa pengabdian masyarakat semester gasal tahun ajaran 2023-2024 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berusaha memberikan solusi yang diharapkan dapat membantu.
Melihat banyaknya potensi masyarakat, terutama berfokus pada ibu-ibu PKK di Desa Kesimantengah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto yang dapat dilihat dari banyaknya hasil panen sawi hijau yang belum diinovasikan menjadi olahan produk makanan. Mahasiswa KKN kelompok R-15 membuat program kerja yang berfokus pada pelatihan memasak olahan sawi hijau menjadi produk makanan guna meningkatkan produktivitas dan mengembangkan potensi UMKM di desa.
Selasa, 16 Januari 2024 telah diadakan pelatihan memasak yang melibatkan perwakilan ibu-ibu PKK Desa Kesimantengah sejumlah delapan orang bersama dengan sembilan anggota kelompok mahasiswa pengabdian masyarakat. Pelatihan berlokasi di rumah Kepala Dusun Desa Kesimantengah pada pukul 13.00 sampai dengan 16.00 WIB. Tahap pertama dimulai dengan presentasi penjelasan program kerja. Adapun materi yang disampaikan antara lain sebagai berikut: (1) Menjelaskan kandungan sawi hijau, (2) Menjelaskan manfaat sawi hijau bagi kesehatan, (3) Menjelaskan tentang pengelolaan sawi hijau menjadi produk yang memiliki masa simpan lebih lama dan nilai ekonomis lebih tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan memasak. Tahap kedua yaitu sesi foto bersama dan testimoni ibu-ibu PKK terhadap pelatihan memasak olahan sawi hijau menjadi produk makanan. Mahasiswa prodi ilmu komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Sarah Azahwa K.W bersama dengan beberapa rekan mahasiswa KKN yang lain berinisiatif untuk membuat tiga jenis olahan makanan, antara lain stik sawi hijau, bakwan sawi hijau, dan bola-bola sawi hijau. Stik sawi hijau dapat dijadikan sebagai ide bisnis yang menguntungkan karena terbuat dari bahan baku yang murah, terlebih lagi masih jarang orang-orang yang menjajakan sajian stik sawi hijau tersebut. Jika ingin menikmati gorengan yang sehat, bakwan sawi hijau juga dapat dijadikan pilihan yang tepat. Bola-bola sawi hijau juga merupakan inovasi baru mengolah sayur menjadi olahan makanan yang lezat dan bergizi. Rasanya super enak karena gurih berbumbu dan tidak meninggalkan rasa pahit khas sawi hijau. Dengan tekstur yang garing di luar tetapi lembut di dalam, cocok sekali untuk dihidangkan selagi hangat.Â
Dari kegiatan pelatihan memasak ini telah menghasilkan perubahan kognitif terutama dalam hal pengetahuan tentang ide kreatif mengolah sayur sawi hijau menjadi olahan makanan yang memiliki nilai gizi dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk membuka ide bisnis. Dengan adanya peluang usaha baru untuk berwirausaha ini, diharapkan dapat meningkatkan penghasilan ibu-ibu PKK Desa Kesimantengah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H