Sumedang, 23 Januari 2025 --- Berdasarkan data World Health Organization (WHO), prevalensi anemia remaja dunia berkisar 40-88% dari 1,2 milyar jiwa. Prevalensi anemia di Indonesia menurut hasil dari Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) pada remaja berusia 13-18 tahun sebesar 22,7%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Terdapat hubungan yang signifikan antara anemia dengan kejadian stunting. Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6%. Desa Pamekaran menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang yang terus berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai program intervensi gizi, termasuk melalui penyuluhan di sekolah-sekolah.
Anak usia sekolah menjadi kelompok prioritas karena mereka berada di fase pertumbuhan yang sangat membutuhkan asupan nutrisi yang cukup, termasuk zat besi, untuk mendukung perkembangan optimal. Mengingat adanya hubungan anemia dengan kejadian stunting, maka kelompok 7 KKN Desa Pamekaran UPI Kampus Daerah Sumedang Prodi S1 Keperawatan yang berjumlah 15 orang dengan satu dosen pembimbing menyelenggarakan kegiatan pendidikan kesehatan terkait pentingnya tablet tambah darah (TTD) di dua sekolah dasar, yaitu SDN Sukamaju dan SDN Cikeusik, pada hari Kamis, 23 Januari 2025 pukul 08.00-12.00 WIB. Kegiatan ini melibatkan siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 6 di SDN Sukamaju dan siswa-siswi kelas 4 sampai kelas 6 di SDN Cikeusik.
Kegiatan pendidikan kesehatan ini dimulai dengan pemberian materi edukasi di SDN Sukamaju, di mana tim kesehatan memberikan materi interaktif tentang pentingnya tablet tambah darah (TTD). Siswa dijelaskan mengenai pengertian tablet tambah darah, manfaat konsumsi tablet tambah darah, dan hubungan anemia dengan kejadian stunting. Selain itu, sesi diskusi juga diselipkan dalam kegiatan ini. Setelah itu, kegiatan serupa dilanjutkan di SDN Cikeusik dengan pendekatan yang sama, menggunakan media visual seperti power point dan video animasi. Antusiasme siswa dan pihak sekolah sangat tinggi selama kegiatan berlangsung.
"Kami berharap melalui kegiatan penyuluhan ini, anak-anak bisa termotivasi dengan apa yang telah disampaikan oleh mahasiswa KKN," ujar pihak sekolah SDN CIkeusik.
Kegiatan pendidikan kesehatan diakhiri dengan dokumentasi di kedua sekolah, di mana tim kesehatan, guru, dan siswa berfoto bersama. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa di SDN Sukamaju dan SDN Cikeusik memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pencegahan anemia untuk mencegah stunting. Selain itu, pihak sekolah diharapkan terus mendukung program kesehatan serupa demi menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari stunting. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk mewujudkan Indonesia sehat di masa depan.
Kegiatan ini disusun dan dilaksanakan oleh tim KKN-T Kelompok 7 Desa Pamekaran 2025, yang terdiri dari :
1. Annisa Nurul Hikmah
2. Diana Herawati
3. Edwardus Bintang Mario A
4. Eznelda Julia Putri
5. Ismi Siti Sa'adah
6. Jesica Catleya Hadi
7. Mahyati
8. Pasha Aprillya Andriyansyah
9. Rahma Febianti
10. Reggyna Alfiani
11. Rieke Kartika Winata
12. Sarah
13. Shally Shalawati
14. Shelpi Anggraeni
15. Syafira Az Hara Ariesta
Follow us: 👇🏻👇🏻
https://www.instagram.com/kisahpamekaran_
@kisahpamekaran_
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI