Mohon tunggu...
Siti Sarah Amelia
Siti Sarah Amelia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Prodi Jurnalistik

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akidah yang Kokoh, Akhlak yang Berkilau: Kunci Kebahagian Dunia dan Akhirat

17 Oktober 2023   23:29 Diperbarui: 30 Desember 2023   14:05 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Akidah yang Kokoh, Akhlak yang Berkilau: Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat"

Akidah adalah landasan yang menyangga akhlak muslim. Di atas landasan akidah itulah akhlak dan kepribadian muslim berdiri tegak. Dengan akidah yang tertanam kuat pada jiwa, seorang muslim memiliki tujuan hidup yang jelas, keteguhan hati, tidak putus asa, istikamah, dan mampu mengendalikan diri dalam menghadapi berbagai kekuatan yang menggoyahkan pendirian muslim. Hal ini diuraikan sebagai berikut.

Tujuan hidup merupakan unsur penting yang menginspirasi dan mengarahkan seorang dalam bekerja, membangun etos kerja, memilih pekerjaan, dan mengisi kehidupan pribadi dan sosial. Al-Quran menjelaskan ada dua golongan manusia dalam menentukan tujuan hidup yang ditentukan oleh keyakinan atau akidah, yaitu manusia yang hidupnya mencari kehidupan dunia dan manusia yang tujuan hidupnya mencari kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, ada faktor penting dalam membedakan dua golongan manusia ini adalah iman yang melahirkan akidah. Golongan pertama adalah manusia yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, sedangkan golongan kedua adalah manusia yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Akidah bagi manusia memiliki beberapa fungsi. Pertama, tawjih al-hayat, yaitu memberikan orientasi pada hidup dan kehidupan sehingga tujuan hidup orang yang beriman itu jelas, yakni mencari keridhoan Allah. Kedua, tanwir al-hayat, yakni menyinari hidup dan kehidupan sehingga kehidupan orang yang beriman itu tercerahkan dengan ajaran Allah, bahwa hidup itu ibadah dan perjuangan. Ketiga, tahrik al-hayat, yakni menggerakan hidup dan kehidupan sehingga kehidupan orang beriman itu bermakna dan berisi dengan kegiatan yang bermakna juga karena menyadari bahwa durasi hidup di dunia ini singkat. Oleh karena itu, agar berbobot, hidup singkat ini diisi dengan amal saleh, karya, dan kerja. Keempat, tanwin al-hayat, yakni menjadikan hidup ini seimbang antara orientasi dunia dan akhirat.

Tujuan hidup memiliki fungsi yang strategis dalam hidup dan kehidupan manusia. Tujuan hidup seorang muslim adalah meraih kualitas hidup yang baik di dunia dan di akhirat dengan keridhoan Allah. Tujuan hidup ini melahirkan etos kerja, system kerja, tujuan kerja, dan etika kerja sehingga bekerja tidak identik dengan semata-mata mencari uang. Tujuan hidup terkait dengan dengan konsep diri sebagai hamba Allah. Menyadari eksistensi manusia sebagai hamba Allah, melahirkan prinsip bahwa hidup itu seluruhnya adalah ibadah. Karena berpegang kepada prinsip bahwa hidup itu ibadah, maka menghadapi tantangan, rintangan, dan godaan dalam menjalani hidup itu merupakan perjuangan agar ibadah kita baik, benar, dan diridoi Allah.   

Penulis Siti Sarah Amelia

Referensi Buku Kuliah Akhlak Tasawuf Oleh Prof. Dr, H, Asep Usman Ismail

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun