Selasa pagi 26 Juli 2021, saat Ophi (putri bungsu) sarapan berkata, "Penciumaku hilang". Akhirnya diambilkan parfum dan disuruh test untuk dicium, katanya, "Kurang terasa baunya".Â
Saat itu perasaan saya langsung mulai bimbang dan kami putuskan untuk test swab nanti siang (sekitar pukul 14.00 WIB) dan mamanya Ophi (istri) juga sepakat ikut test swab karena sudah satu mingguan flu dan batuk.Â
Sebelumnya saya yang duluan sakit flu dan batuk tapi 3 harian langsung sembuh setelah makan obat flu dan obat batuk (awalnya saya sudah sempat bertanya dalam hati, "Apa saya ini kena C19 ?").
Setelah test swab antigen di sebuah RS, sekitar pukul 16.00 WIB hasilnya saya ambil dan terbaca keduanya "positif". Lalu via WA saya beritahukan hasil test keduanya positif, serta saya katakan, "Namun itu tidak apa" (sekedar untuk menguatkan/memberi semangat) dan saya pun langsung pulang ke rumah.Â
Saat mereka test saya tidak mau ikut test karena tidak merasa sakit (semuanya normal). What the next ? Karena sebelumnya sudah ada pengalaman (sebulan yang lalu siputri sulung juga sudah terpapar duluan dan isoman di rumah serta sudah sembuh) maka Ophi dan istri pun sama isoman di rumah saja.Â
Lalu saat di perjalanan ke rumah saya mampir ke apotik untuk beli/menyiapkan obatan dan peralatan yang diperlukan.
Hari isoman di rumah babak kedua pun dimulai, mau tidak mau harus mereka jalani berdua (dan kami juga yang tidak terpapar, saya bersama siputri sulung harus selalu waspada).Â
Banyak hal (suka dan duka saat isoman) yang tidak bisa saya ungkapkan semuanya disini. Mungkin sama dengan saudara/i-ku sebangsa dan setanah air yang ada anggota keluarganya telah mengalami isoman di rumah dan atau mengalami sendiri (tentu akan beda lagi jika isomannya di RS).
Tidak terasa hari isoman telah memasuki hari ke-11. Sepanjang berlangsung permainan/hari isoman ada sukaria dan duka/hal yang tidak menyenangkan.Â
Oke langsung to the point aja, sukaria-nya adalah antara lain : Adapun tetangga kami semuanya baik hati (nyaris semuanya memberikan dukungan agar lekas pulih); kemudian selama isoman 10 hari bu RT cs mengantar dan memberikan makanan/nasi sebanyak 2 porsi secara gratis (jika saya yang menerima makanannya yang antar selalu bilang, "Ini gofood pak", sambil tertawa ); ditambah lagi beberapa tetangga dekat kami yang saling bergantian memberikan makanan, obat/vitamin dan buah.Â
Untuk semua itu kami berhutang budi kepada mereka (bu RT cs dan para tetangga) semoga Tuhan yang maha kuasa (pencipta langit dan bumi) membalas budi baik mereka dengan melimpahkan rejeki dan kesehatan kepada mereka. Saat ini kami hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada mereka semua.