Mohon tunggu...
Sara ImbaisupBusiara
Sara ImbaisupBusiara Mohon Tunggu... Jurnalis - S1 PWK UNEJ 19

Ora Et Labora

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Evaluasi Kesesuaian Lahan terhadap Perencanaan Permukiman di Kabupaten Sorong

6 Mei 2021   11:58 Diperbarui: 6 Mei 2021   12:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada saat ini lahan menjadi sesuatu yang penting untuk dibicarakan atau dilakukan penelitian, hal ini yang membuat begitu pentingnya peran dari teori evaluasi lahan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan dan seperti apa bentuk kemampuan lahan. Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki keterbatasan dalam menampung kegiatan manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam tersebut. 

Lahan ini tentunya akan semakin difungsikan seusai dengan kebutuhan dari penduduk sehingga dalam perkembangannya sebuah wilayah kota/kabupaten, penggunaan lahannya akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlahn penduduk pada wilayah tersebut. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa manusia membutuhkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Untuk itulah perlu dikenali sedini mungkin karakteristik fisik suatu wilayah atau kawasan untuk dikembangkan

Sesuai dengan definisinya bahwa teori evaluasi lahan merupakan proses penilaian penampilan atau keragaan (performance) lahan untuk penggunaan tertentu, melalui pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuklahan, tanah, vegetasi, iklim, dan aspek lahan lainnya, agar dapat diidentifikasi dan dibuat pembanding berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976).  

Dalam pengevaluasian lahan perlu diperhatiakan beberapa hal yaitu mulai dari  kemampuan lahan yang merupakan lingkungan fisik yang meliputi iklim, relief, tanah, hidrologi, dan vegetasi. Faktor -faktor ini hingga batas tertentu mempengaruhi potensi dan kemampuan lahan untuk mendukung suatu tipe penggunaan tertentu (Arsyad, 1989), juga dibutuhkan kesesuaian lahan yang adalah pengukuran terhadap penggunaan lahan tertentu apakah penggunaan lahan di kawasan tersebut telah cocok/sesuai peruntukannya dan telah sesuai dengan arahan-arahan atau tidak. 

Sedangkan klasifikasi kesesuaian lahan adalah perbandingan (matching) antara kualitas lahan dengan persyaratan penggunaan lahan yang diinginkan (FAO 1967). Sehingga pernytaan dari para ahli mengatakan evaluasi kesesuaian lahan adalah suatu proses mengetahui potensi lahan untuk penggunaan tertentu termasuk didalamnya penggunan lahan untuk tanaman, penggunaan lahan untuk perkebunan, penggunaan lahan untuk kawasan berdirinya industri dan penggunaan lahan untuk lainnya (Dent, 1987

Dapat dilihat bahwa keterkaitan evaluasi kesesuaian lahan bagi perencanaan memiliki sifat yang penting dalam penentuan dan bentuk peramalan perencanaan, dari segi fisik maupun non fisik  yang diharapakan dapat membantu dalam proses perencanaan sehingga dapat memperkecil resiko kerugian dalam proses rencana.

Seperti halnya yang dapat diamati pada perencanaan permukiman diwilayah Kabupaten Sorong, permukiman yang ada diwilayah Kabupaten Sorong ini masih memerlukan beberapa penelitian tentang lokasi pembangunan berdasarkan ketersediaan dan bagaimana kelas penggunaan lahan diwilayah tersebut. Dapat dilihat dari hasil amatan pada Kabupaten Sorong berdasarkan dari kesesuaian lahan pada tingkat kelas yang mana kelas kesesuaian lahan merupakan pembagian lebih lanjut dari Ordo dan menggambarkan tingkat kesesuaian dari suatu Ordo. Tingkat dalam kelas ditunjukkan oleh angka (nomor urut) yang ditulis di belakang simbol Ordo, dan pada Kabupaten Sorong. 

Pada Kabupaten Sorong sendiri memiliki 4 kelas kesesuain lahan berdasarkan dari data analisis namun lahan diKabupaten Sorong lebih didominasi pada kelas N2/TIdak sesuai selama yang artinya bahwa banyaknya lahan yang ada di Kabupaten Sorong terutama pada distrik Aimas memiliki lahan yang yang tidak dapat dikembangkan menjadi kawasan permukiman atau lahan terbangun sehingga ini menjadi perhatian bagi proses perencanaan permukiman yang akan dilakukan di Kabupaten Sorong. 

Namun dapat dikaji dari hasil amatan berdasarkan hasil analisis yaitu terdapat 3 kelas lainnya yaitu kelas N1/tidak sesuai saat ini namun telah ada permukiman yang terbangun, kelas S1/sangat sesuai bagi permukiman dan kelas S2/cukup sesuai sebagai lahan permukiman. 

Dari hasil penelitian pada kawasan ini dan berdasarkan hasil kelas kesesuiannya ini dapat menjadi potensi dan sebagai dasar yang membantu dalam proses perencanaan permukiman yang ada di Kabupaten Sorong. Untuk itu pada perencanaannya untuk wilayah dengan kelas N2/tidak sesuai dapat menjadi pertimbangan untuk dilakukan proses perencanaan pada wilayah tersebut dan untuk  kelas kesesuaian lahan lainnya yang terdapat pada wilayah Kabupaten Sorong dapat dikembangkan sesuai dengan prosedur dan fungsi dari penggunaan lahan diwilayah tersebut.

Meninjau dari apa yang dilihat pada analisis kesesuian lahan diwilayah Kabupaten Sorong dapat dikatakan bahwa keterkaitan antar evaluasi kesesuaian lahan dan perencanaan begitu diperuntukan sesuai dengan pertimbangan dan penggunaan lahan dan bersifat penting demi untuk membantu pada proses perencanaan wilayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun