Mohon tunggu...
Sarabunis Mubarok
Sarabunis Mubarok Mohon Tunggu... Desainer - Hal-hal sederhana membentuk kesempurnaan, tapi kesempurnaan bukanlah hal yang sederhana

Suka membaca dan berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuin Cinta

27 Desember 2011   21:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:40 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sarabunis Mubarok

KUIN CINTA
-buat gadis berkerudung yang terkurung
dalam kaca spion sebuah angkutan umum

Ijinkan kubakar dupa di hatimu. Sebab
doa-doa tak pernah cukup membuatmu
berpaling muka padaku. Ijinkan kukuliti
segala yang menatapmu. Sebab kutahu
tak ada yang lebih jingga dari matamu.

Di setiap dinding kapal karam, ijinkan
aku membungkam cemburu. Bersama
anak-anak telanjang yang menghamili
sungai-sungai perawan, ijinkan aku
menelan auramu yang paling tajam.

Biji kacang mana lagi yang berkecambah
dalam darahku, ketika kau akan memilih
memandangku dengan sangat hati-hati.
Maka ijinkan aku mengucurkan puisi ke
sungai yang bermuara di lesung pipimu.

Jika arang cintaku mengabu di lipatan
kerudungmu, ijinkan aku menyetubuhi
setiap helai rambutmu. Jika tidak, akan
kupastikan anak-anak yang kaulahirkan
kelak, menyerupai setiap sajak-sajakku.

2003.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun