Mohon tunggu...
Lyfe

HMI dalam Kemandulan Spiritual

7 September 2015   23:42 Diperbarui: 7 September 2015   23:42 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia sejak dilahirkannya tahun 1947 memiliki peran sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Dalam sejarahnya peran HMI sangat diperhitungkan oleh kalangan aktivis dan pemerintahan saat itu, sempat adanya isu pembubaran HMI oleh presiden RI saat itu yaitu Ir.Soekarno yang dihasut segelintir orang berdarah PKI yang takut akan sepak terjang HMI namun dengan kekuatan dan kecerdasan para pendahulunya , Ir.Soekarno membatalkan pembubaran HMI, presiden hanya menyarankan untuk pembenahan dalam tubuh HMI.

Ide-ide dan gagasan yang diusung HMI sejak pertama adalah mempertahankan negara republik Indonesia dan mempertinggi harkat martabat rakyat indonesia serta menyebarkan ajaran agama islam. Dengan tujuannya tersebut hmi bisa menjadi pionir yang menggabungkan kehidupan berbangsa dan beragama dalam segala aktivitasnya.

Sudah seringkali kita dengan bahwa HMI adalah organisasi yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang menjadi panutan dan pembaharu di republik Indonesia, sejak dulu HMI banyak melahirkan para akademisi dan pemikir islam yang taat dan cerdas, sehingga bisa mengambil peran dalam segi wawasan keilmuan dibidangnya, seperti Nur Kholis Majid yang terkenal dengan pembaharuan Islamnya, Komaruddin Hidayat, Azyumardi Azra, Ahmad Wahib dan lain sebagainya. Tapi yang patut kita renungkan, realitas yang kita dengar itu adalah sejarah masa lalu. Inilah yang harus kita ingat dan camkan “sejarah masa lalu”. Nama-nama tadi adalah output dari perkaderan masa lalu. Bagaimana saat ini?

HMI masa kini, tepatnya setelah perubahan situasi politik Indonesia yang dikenal dengan istilah orde baru (Orba), HMI cendrung kearah politis dan terlihat mudur dalam perkaderan. Dalam hal ini penulis akan lebih menyoroti mengenai spiritualya.

Sering kita dengar dan kita lihat saat ini kualitas spiritultas kader HMI dalam segi ibadah misalkan sholat lima waktu, kemudian dalam berpakaian terkesan urak-urakan dan masih banyak contoh lainnya. Apa yang saya sampaikan ini tentu akan ada jawaban yang rasional, empiris dan logis yang terkesan retoris dari kalangan pelaku (subjek) HMI. Tetapi mari kita lupakan sejenak jawaban retoris tersebut, karena organisasi kita ini sangat jelas menjadikan islam sebagai asasnya. Islam yang mudah difahami oleh masyarakat kebanyakan, akan tetapi model keislaman seperti inilah yang jarang kita temukan di HMI.

Hal ini dikarenakan dalam tubuh HMI yang banyak diwarnai dengan noda pola pikir politik prkatis, dimana jabatan akan menjadikannya raja dan batu loncatan, hal demikian bukan tidak baik dalam kehidupan berorganisasi namun tata cara yang tidak menunjukan kecerdasan berorganisasi bisa menodai cita-cita luhur yang diidamkan. Terlihat dan terkesan arogan para kader hmi kini mulai luntur dan runtuh dalam segi spiritualitas, pembenahan diri dalam tubuh internal HMI harus dimulai dari kesadaran para kader dalam ber-HMI, dimana dalam nilai-nilai dasar perjuangan kita diyakinkan dengan adanya pencipta dan adanya yang diciptakan, sebagaimana dalam surat QS.Ad-Dzariyat ayat 56 dijelaskan bahwa Allah menciptkan jin manusia hanya untuk beribadah kepada Allah SWT”.

Dengan demikian kembalikan ruh dan jiwa islam HMI sebagaimana asas yang digunakan dalam berorganisasi. Islam dengan bahasa yang merakyat, dengan pemahaman yang merakyat dan bukan islam yang mengedepankan retorika dalam pengamalannya. Mudah – mudahan dengan inilah kita bisa mewujudkan dan menjadi bagian dari masyarakat yang diridhoi Allah SWT sebagaimana yang termaktub dalam tujuan HMI pasal 5.

 

Oleh Muhamad Iqbal

Kader HMI Cabang Bogor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun