Hukum Kanonik dalam Gereja Katolik tidak hanya berfungsi sebagai  kumpulan aturan hukum, tetapi juga berfungsi  sebagai cara untuk mendorong perubahan rohani dalam masyarakat. Konsep ini pula mempertimbangkan  dampak pada kehidupan spiritual individu dan masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya masalah hukum. Hukum kanonik ialah hukum gereja yang mengatur kehidupan Gereja Katolik dimana, itu lebih sekedar dari aturan. Itu didasarkan pada prinsip-prinsip iman katolik dan bertujuan untuk membantu umat katolik dalam kehidupan beriman mereka. Ini mencakup segala hal mulai dari sakramen, liturgi, tata tertib gereja, hingga cara internal gereja dilakukan. Prinsip teologis yang mendasari ajaran katolik adalah sumber hukum kanonik. Sebagian bagian dari warisan moral dan spiritual gereja, hukum kanonik pula tidak hanya menetapkan aturan,  tetapi juga memperkuat  dan  menerapkan atura, tetapi juga memperkuat  dan menerapkan nilai-nilai iman dalam kehidupan sehari-sehari. Intinya adalah membuat lingkungan yang mendukung pertumbuhan spiritual. Intinya adalah membuat  lingkungan yang mendukung pertumbuhan spiritual umat dan memelihara keadilan dalam kehidupan gereja. Keadilan dan solidaritas di  komunitas Katolik juga dijaga oleh oleh hukum kanonik. Untuk memastikan bahwa hak-hak setiap orang dihormati dandilindungi
umat, dan cara  dalam menyelesaikan konflik, ini pula menciptakan lingkungan yang baik untuk kemajuan spiritual dan kehidupan jemaat yang baik. Dalam hal ini, adapun beberapa cara kita yang dapat dilakukan dengan beberapa langkah dan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu:
1.Komunitas Tubuh Mistik Kristus
Dalam teologi katolik pula, gereja dipahami sebagai tubuh  mistik kristus. Gereja adalah  komunitas rohani yang terdiri dari orang-orang konkret. Dalam kontek ini pula transformasi yang dilakukan oleh hukum kanonik berpusat pada peningkatan kedasaran dan tanggung jawab.
2.Komitmen dan Pengampunan
Komunitas katolik yang berfokus pada tanggung jawab bersama dan pengampunan dapat menjadi tempat evangelisasi,pengharapan, dan penghayatan sabda bahagia. Hukum kanonik pyla berfungsi sebagai pegangan utama  untuk mengarahkan kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat dalam hal ini. Â
3.Proses Adaptasi dan Revisi
Untuk menjaga relevansi hukum kanonik dalam mengahadapi tantangan zaman, proses adaptasi dan revisi penting dilakukan.Ini memungkinkan hukum kanonik tetap fleksibel dan aktual dalam menghadapi perubahan sosial dan budaya.
Dalam problematika pula muncul dalam mengimplementasikan transformasi rohani dengan melalui penegakan huku kanonik yaitu:
1.Ketegangan Antara Komunitas dan Perutusan
2.Keterbatasan Dalam Pengembangan Kesadaran
Dalam problematika diatas. Adapun solusi untuk problema dapat ditemukan dengan cara:
1.Pengembangan Masyaraat
2.Peningkatan Kesadaran
3.Evolusi Hukum Kanonik
Oleh  karena itu, melakukan transformasi rohani melalui penegakan hukum kanonik dalam komunitas katolik dapat dicapai dengan mempertimbangkan sejumlah faktor dan mengatasi sejumlah masalah.