Banyak orang akan mengira bahwa hubungan Indonesia dan Korea Selatan akan berkaitan erat dengan industri hiburan seperti musik dan perfilmannya.Â
Anggapan ini muncul karena melihat perkembangan kedua hal tersebut yang saat ini kian hari semakin berkembang pesat di berbagai lapisan masyarakat Indonesia.
Namun yang terjadi adalah hubungan Indonesia-Korsel sudah terjalin selama 50 tahun khususnya dalam bidang ekonomi. Korea Selatan sendiri merupakan mitra strategis Indonesia dalam bidang perdangangan dan industri.
Dalam forum bisnis 50 tahun persahabatan Indonesia-Korea yang diselenggarakan pada bulan Juli 2023 lalu dijelaskan bahwa di tahun 2022, perdangangan kedua negara mencapai US$24,5 miliar dan mengalami meningkat sebesar 33,2% dibandingkan tahun 2021.Â
Tidak hanya itu, pada tahun 2022 Korea menempati urutan ke-7 sebagai investor terbesar di Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$2,29 miliar.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan kedua negara ini memang tidak sesederhana seperti sebuah fakta bahwa banyak masyarakat Indonesia yang menyukai berbagai hal yang berbau Korea saja, tetapi lebih daripada itu.Â
Hubungan yang terjalin merupakan hubungan yang saling menguntungkan yang terjalin kemudian memiliki efek berganda pada perekonomian kedua negara tersebut.
Perdagangan, Industri, dan Mata Uang
Hubungan perdagangan dan industri antar kedua negara biasanya akan berhubungan dengan transaski bilateral. Transaksi bilateral ini juga akan berkaitan dengan mata uang sebagai alat penyelesaian pembayaran dan mata uang dollar secara internasional dikenal sebagai settlement currency.
Namun penggunaan dollar sebagai settlement currency memiliki kekurangan dan berdampak negatif dalam jangka panjang jika bergantung kepadanya, terutama bagi Indonesia yang banyak melakukan kegiatan ekspor-impor.Â