Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ransomware: Ancaman Besar Bagi Industri Jasa Keuangan

10 Mei 2023   14:51 Diperbarui: 12 Mei 2023   16:08 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: focus.namirial.global/risk-management-and-risk-manager/

Untuk melindungi sistem yang ada pada perangkat teknologi yang kita miliki dari ransomware, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan yaitu;

  • Menghindari membuka email yang tidak terverifikasi atau mengklik tautan yang ada di dalamnya.
  • Cadangkan file-file penting penting dengan menggunakan aturan 3-2-1; buat tiga salinan cadangan di dua media yang berbeda dengan satu cadangan di lokasi terpisah.
  • Perbarui software, program, dan aplikasi yang ada pada perangkat secara berkala.
  • Menciptakan budaya untuk berhati-hati dan melek terhadap keamanan perangkat teknologi dengan pengetahuan yang memadai tentang ransomware dan ancaman kejahatan siber lainnya.
  • Batasi akses pada drive atau jaringan berbagi file untuk meminimalkan resiko infeksi ransomware dapat menyebar ke perangkat lain.

Apa yang menyebabkan Ransomare menjadi ancaman besar bagi industri jasa keuangan?

Seperti yang kita ketahui bahwa industri jasa keuangan seperti bank merupakan tempat di mana uang-uang milik masyarakat disimpan. Tentu ini membuat bank dan lembaga jasa keuangan lainnya menjadi target potensial peretas untuk bisa mendapatkan uang dalam jumlah yang besar. 

Ditambah dengan digitalisasi yang terjadi pada sektor keuangan membuat industri jasa keungan dipaksa untuk beradaptasi dengan dunia yang mengutamakan digital baik dalam sisi bisnis maupun konsumen.

Selain itu juga banyak bermunculannya finance technology (fintech) seperti perbankan digital, e-wallet, dan lain sebagainya membuat segala transaksi saat ini memang sudah berada pada lingkaran era digital.

Meskipun digitalisasi ini mempermudah konsumen dalam bertransaksi, namun digitalisasi yang terjadi pada industri keuangan biasanya melibatkan pihak ketiga dalam membangunnya, di mana hal ini meningkatkan risiko peretas masuk ke dalam jaringan sistem tersebut semakin besar.

Penggunaan aplikasi dan layanan digital lainnya tidak hanya membuka lebih banyak celah bagi peretas untuk beraksi tetapi juga meningkatkan risiko kesalahan konfigurasi atau bentuk penyimpanan data yang tidak tepat sehingga dapat mengakibatkan kebocoran data dalam skala yang besar.

Committee on Homeland Security and Governmental Affairs atau Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Amerika Serikat dalam laporannya tentang studi kasus serangan ransomware yang terjadi pada perusahan-perusahaan di Amerika Serikat yang dibuat pada Maret 2022, menjelaskan bahwa tren ransomware saat ini adalah target yang bernilai tinggi atau biasa disebut dengan "big hunting game" atau perburuan besar.

Dengan strategi ini peretas akan menargetkan organisasi atau perusahaan tertentu yang memiliki sumber daya keuangan yang besar atau informasi sensitif.

Sumber: carnegieendowment.org/specialprojects/protectingfinancialstability/timeline
Sumber: carnegieendowment.org/specialprojects/protectingfinancialstability/timeline

Bagaimana dengan contoh kasus ransomware di negara-negara lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun