Toyomarto, Kecamatan Singosari, pada 26 Desember lalu. Bukan sekadar kegiatan biasa, ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa KKM 116 Pangarsa Muda dari UIN Malang dan warga setempat dalam membangun pujasera di kawasan wisata Pentungan Sari, Dusun Gelatik. Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam, dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, menunjukkan sinergi positif antara akademisi dan masyarakat dalam upaya pengembangan ekonomi lokal berbasis pariwisata.
Singosari, 27 Desember 2024-Semangat gotong royong membuncah di DesaInisiatif ini dilatar belakangi oleh Bapak Kasun se desa Toyomarto yang diikuti oleh anggota KKM Pangarsa Muda dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Toyomarto Pengembangan wisata di Dusun Gelatik dipilih karena potensi yang dimilikinya. Pujasera yang dibangun diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan, sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warga sekitar.
Pelaksanaan pembangunan pujasera berjalan lancar berkat kerja sama yang erat antara mahasiswa dan warga. Dibimbing oleh masing-masing ketua dusun, mereka bahu-membahu mengerjakan setiap tahap pembangunan. Semangat kebersamaan dan saling mendukung begitu kentara, menunjukkan efektivitas kolaborasi antara akademisi dan masyarakat.
Hasilnya pun membanggakan. Pujasera berhasil dibangun sesuai rencana Keberadaan pujasera ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan, meningkatkan kunjungan wisata, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan ekonomi warga Dusun Gelatik. Lebih dari itu, program ini juga memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola potensi wisata mereka. Dengan hadirnya pujasera baru, UMKM di Desa Toyomarto, khususnya di Dusun Gelatik, berpeluang besar untuk meningkatkan pendapatan. Para pelaku UMKM, seperti penjual makanan khas, kerajinan tangan, dan oleh-oleh, kini memiliki tempat yang strategis dan terintegrasi untuk memasarkan produknya langsung kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Pentungan Sari. Peningkatan akses pasar ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan masyarakat Desa Toyomarto secara signifikan meningkatkan kesejahteraan.
Suksesnya program gotong royong ini membuktikan sinergi positif antara Mahasiswa dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Bukan hanya infrastruktur fisik yang terbangun, tetapi juga semangat kebersamaan dan kapasitas pengelolaan potensi wisata lokal. Semoga model ini dapat direplikasi di daerah lain, mendorong terciptanya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H