Mohon tunggu...
sapto rini budi mumpuni
sapto rini budi mumpuni Mohon Tunggu... wiraswasta -

serius, santai...semoga sukses..manfaat dan melegenda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapa yang layak ...(Berpikir Obyektif)

3 Juli 2014   15:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Indonesia dalam "kemunculan" pertamanya yang diakui secara de facto oleh negara lain (Mesir), pada tanggal 17 Agustus 1945..dalam ingatan saya merupakan komunitas masyarakat yang santun, penuh kearifan.  Mengapa demikian?..karena pengalaman selama berada di garis "terjajah" menjadikan bangsa ini bangsa yang disegani, dihormati karena semangat heroiknya.

Dalam peristiwa heroik kita kenal Boedi Oetomo, membuka pemikiran tentang gerakan kebangsaan. SOEMPAH PEMOEDA 1928, yang melahirkan para pemuda hebat, pemikir hebat..3 kalimat IKRAR yang pada akhirnya menyatukan ragamnya budaya, menyatukan ragamnya suku, dalam kesepakatan SENASIB SEPENANGGUNGAN.  Dengan bermodalkan tekad KELUAR dari penjajahan, perjuangan tak kenal lelah.   EPOS (kepalawanan) yang sangat tidak mudah dilupakan, sangat tidak mudah untuk begitu saja dihilangkan.

Kebanggaan saya sebagai bagian dari bangsa, tidak akan pernah luntur karena ayah saya pun seorang pejuang, meski namanya tidak tercantum sebagai tokoh pada buku buku ajar, namun beliau benar benar pejuang..( 2 kali tertembak oleh peluru..namun ALLAH masih mengijinkan beliau hidup hingga wafat berpangkat perwira).  Ajaran nenek moyang tentang kebangsaan sangat melekat..salah satunya adalah mewarisi dan mensikapi diri di masyarakat dengan menempatkan diri layak pemimpin.  Artinya pegang teguh jiwa pemimpin di masyarakat, agar dapat tetap menjaga silaturahmi sedikitkan menyakiti.

Pemimpin selayaknya yang TEGUH dalam ucapannya.  Ucapan pemimpin bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya, yang tidak mungkin ditarik kembali dan harus mengenai sasaran.  Tingkah dan laku pemimpin akan dijadikan tauladan dan motivasi bagi yang dipimpin.  Juga BIJAKSANA, mampu memilah mana baik dan mana buruk, meninggalkan AKUnya demi kepentingan yang lain.  Hal lain bersikap SEDERHANA, mengutamakan kesetiaan pada yang lain, atau yang dipimpinnya, loyal pada kelompoknya, IKHLAS, JUJUR, LURUS dan berani membela kebenaran dan mengakui kesalahannya. BERSAHAJA, tidak mengagungkan kekuasaan yang dimilikinya (tidak bersikap "aku siapa kamu siapa).  Yang juga mampu menolong sesamanya, penuh kasih dan sayang dan senantiasa SIAP berkorban serta memiliki JIWA KSATRIA.

Saat ini, ada hal yang membuat saya secara obyektif berkata SIAPA YANG LAYAK...???...kenyataan kita saat ini saling hujat, Adigang Adigung Adiguna, umbar kesombongan, umbar kepandaian juga berusaha selalu selalu dan selalu mencari kesalahan yang lain..

UNTUK direnungkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun