Mohon tunggu...
Sapto Andriyono
Sapto Andriyono Mohon Tunggu... Guru - Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga

Biologi laut dan Perikanan termasuk akuakulture dan perikanan berkelanjutan. Kajian biodiversitas biota air melalui pendekatan DNA barcoding dan DNA lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

FPK UNAIR Kenalkan Plankton dan Budidaya Spirulina di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya

10 Oktober 2024   17:37 Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Sesi photo bersama seluruh peserta dan Tim PKM FPK Unair.

Surabaya, 10 Oktober 2024 – Dalam rangka mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) no.14 tentang Life Below Water, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga melaksanakan kegiatan edukatif di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya. Bertajuk “Pengenalan Jenis Plankton Perairan Melalui Kegiatan Identifikasi dan Kultur Spirulina sp.”, acara ini berhasil meningkatkan pemahaman para siswa tentang pentingnya plankton dan peranannya dalam ekosistem perairan.

Kegiatan yang berlangsung di hari Kamis ini dimulai dengan pemaparan oleh Lailatul Lutfiyah, S.Pi., M.Si, yang mengangkat topik tentang pengenalan jenis-jenis plankton air. Dalam sesi ini, para siswa diajak untuk memahami bahwa plankton, meski berukuran sangat kecil, memiliki peran besar dalam rantai makanan laut dan kualitas perairan. "Plankton bukan hanya makanan bagi ikan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Tanpa plankton, kehidupan di bawah air akan terganggu," jelas Lailatul di depan para siswa yang sangat antusias.

Setelah materi tentang plankton, sesi kedua disampaikan oleh Dr. Eng. Sapto Andriyono, S.Pi., M.T., yang memberikan wawasan mendalam tentang teknik budidaya Spirulina sp., sejenis ganggang biru-hijau yang dikenal sebagai superfood karena kandungan nutrisi dan manfaat kesehatannya. Dr. Sapto menjelaskan proses budidaya yang sederhana namun efisien, sehingga sangat memungkinkan untuk diterapkan dalam skala kecil maupun besar. "Budidaya Spirulina tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menjadi solusi pangan masa depan, baik sebagai bahan baku industri pangan maupun pakan ternak," tambahnya.

Selain itu, para siswa juga mendapatkan materi ketiga yang tak kalah menarik, yakni tentang pangan fungsional dari Spirulina yang dibawakan oleh Heru Pramono, S.Pi., M.Biotech., Ph.D. Dalam penjelasannya, Heru memaparkan bahwa Spirulina dapat diolah menjadi berbagai produk pangan yang kaya nutrisi dan memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, termasuk sebagai sumber protein nabati, antioksidan, dan asam lemak esensial.

Setelah sesi pemaparan selesai, para siswa beristirahat untuk sholat dan makan siang. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktikum di Laboratorium Mikrobiologi, Gedung C FPK Universitas Airlangga. Dalam sesi ini, para siswa berkesempatan mengamati langsung bentuk dan karakteristik Spirulina di bawah mikroskop. Pengalaman ini menjadi salah satu momen yang paling dinikmati oleh para siswa karena mereka bisa terlibat langsung dalam proses ilmiah.

Kegiatan praktikum tak berhenti di situ. Setelah pengamatan, para siswa diajak untuk berkreasi di dapur dengan membuat minuman MilkTea yang dicampur dengan boba berbahan tambahan Spirulina. Dengan panduan dari tim PKM, para siswa dengan antusias mencoba mencampur dan mengolah bahan-bahan tersebut menjadi minuman segar yang kaya manfaat. "Ternyata Spirulina bisa dibuat enak juga ya!" ujar salah satu siswa dengan senyum bangga sambil menikmati hasil kreasi mereka.

Kegiatan yang dipandu secara interaktif ini tidak hanya memberikan pengetahuan ilmiah tetapi juga memupuk rasa cinta para siswa terhadap lingkungan, khususnya perairan. Penanaman nilai-nilai keberlanjutan seperti yang diusung dalam SDGs nomor 14 tentang Life Below Water sangat relevan mengingat pentingnya konservasi sumber daya laut di tengah ancaman perubahan iklim dan eksploitasi berlebih.

Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama, di mana seluruh peserta, tim pengajar, serta para guru dan siswa. Kegiatan ini membuktikan komitmen FPK Universitas Airlangga dalam mendukung pengembangan pendidikan berbasis riset dan kepedulian terhadap lingkungan. Melalui program pengabdian kepada masyarakat seperti ini, FPK Universitas Airlangga tak hanya berperan aktif dalam memajukan ilmu pengetahuan, tetapi juga membina generasi muda agar lebih peduli terhadap kelestarian laut dan perairan.

Sebagai informasi, FPK Universitas Airlangga secara konsisten melakukan berbagai kegiatan berbasis riset dan pengabdian masyarakat yang mendukung berbagai agenda global, termasuk SDGs. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, FPK berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi kemajuan ilmu perikanan dan kelautan, sekaligus menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun