Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahun yang Penuh Tawa dan Pembersihan Diri

3 Januari 2014   17:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388743527216472421

Tanggal 1 Januari matahari juga terbit dari timur, jumlah jam juga sama yaitu 24 jam. Namun demikian tanggal 1 Januari menjadi hari istimewa bagi semua orang. Cara merayakan atau melewati hari istimewa ini tergantung tiap orang atau tiap keluarga. Tidak ada yang paling baik atau yang kurang baik dalam menyambut tahun baru,  semua baik menurut keadaan masing-masing. Tanggal 1 Januari baik sekolah atau kantor tempat kerja sebagian besar libur, artinya saat baik untuk keluarga bisa bikin acara bersama. Acara tahun baru tidak selalu harus keluar rumah dan butuh anggaran tertentu.  Salah satu alternatif yaitu menonton acara TV bersama-sama.  Namun demikian acara yang ditonton memang harus yang bisa dinikmati semua umur, baik orang tua dan anak.  Acara komedi atau lawan adalah acara yang bisa ditonton bersama. Ada station televisi di Jepang (Nihon Terebi) , membuat acara komedi setiap malam tahun baru. Acara komedi ini disiarkan 6 jam, dari jam 18:30 sampai perpindahan tahun , jam 00:30.  Acara TV ini sudah mulai disiarkan sejak tahun 2003 ( sudah sepukuh tahun). Selain bersama anggota keluarga kita bisa tertawa bersama menyambut tahun baru, ada pesan yang cukup menarik di akhir acara yaitu : "Semoga di tahun yang baru ini hidup kita penuh dengan tawa".  Semoga tulisan ini dibaca juga oleh staff TV Indonesia, dan bisa memberikan hiburan yang sejenis untuk orang2 atau keluarga yang mau menikmati acara akhir tahun di rumah sambil nonton TV, acara yang bisa ditonton bersama. Kalau ada rejeki, bepergian bersama keluarga juga salah satu hal yang baik untuk melewatkan tahun baru. Meski kita tinggal bersama satu rumah,  saat ketemu bersama tentu bukan 24 jam.  Lain halnya jika kita bepergian bersama, kesempatan untuk bertemu dan komunikasi antar anggota keluarga sangatlah banyak.  Dalam suasana liburan bersama, maka akan saling tambah mengenal dan membuat kenangan tersendiri yang mungkin akan membekas di hati anak2 atau orang tua.  Di balik keluarga yang berlibur ini, tentu sebaliknya ada yang harus bekerja seperti sopir atau guide ( pemandu wisata ) yang melayani keluarga atau rombongan yang berlibur.  Untuk yang harus bekerja, tentu saja pehaman menikmati tahun baru "tidak terbatas" pada tanggal 31 Desember. Bagi mereka mendapat pekerjaan di tahun baru juga suatu rahmat dan patut disyukuri, tentu mereka juga akan merayakan tahun baru setelah pekerjaan selesai.  Jadi perayaan tahun baru tidaklah harus tanggal 1 Januri, tetapi bisa bergeser sedikit dan tetapi suasana tahun baru. Tahun baru dipandang sesuatu yang istimewa,  keistimewaan dilihat dari cara orang menyambut dan mengisi acara di tahun baru ini. Di Jepang, acara dimulai sebelum tahun berganti.  Sebagian besar kantor atau perusahaan libur mulai tanggal 29 Desember. Tanggal 28 sebagai hari terakhir kerja. Untuk menyambut tahun yang baru, mereka punya tradisi "bebersih" atau dalam bahasa jepangnya "souji".  Di hari terakhir kerja mereka membersihkan tempat mereka bekerja, dan saling mengucapkan semoga tahun depan menjadi tahun yang baik. Bebersih tidak hanya di kantor tetapi juga di rumah atau tempat tinggal.  Tahun yang sudah lalu mereka lupakan, dan menyambut tahun baru dengan semangat baru.  Di akhir tahun sering ada acara "bonenkai" atau acara kumpul bersama di akhir tahun. Secara harafiah "bonenkai" berarti melupakan tahun yang lalu. Tidak semua saat pergantian tahun harus ditandai dengan petasan atau kembang api.  Mungkin kalau ada yang datang ke Jepang ( Tokyo ) dan mengharapkan ada kembang api besar, mereka akan kecewa.  Saat malam tahun baru di Tokyo dan sebagian besar kota di Jepang tidak ada kembang api, kalaupun ada cuma sedikit di beberapa tempat.  Kembang api di jepang dilakukan di musim panas ( bulan Juli dan Agustus ).  Di saat pergantian tahun, sebagian besar orang jepang pergi ke temple ( jinja ) untuk berdoa. Khusus tanggal 31 Desember, kereta listrik di dalam kota Tokyo beroperasi 24 jam melayani orang yang ingin berdoa persis jam 12 malam.  Libur awal tahun di Jepang juga cukup lama,  yaitu sampai tanggal 3 Januari.  Tahun ini karena tgl 4 dan 5 haru sabtu dan minggu maka sebagian besar perkantoran baru masuk tanggal 6 Januari 2014.  Di hari di awal tahun mereka juga pergi ke temple kembali. Kunjungan di awal tahun ke tempat berdoa ini mereka sebut "hatsumode". Awal tahun baru memang suatu moment yang bagus untuk dipakai sebagai suatu kesempatan meninggalkan yang kurang baik ( ada yang bilang membuang sial ), dan memulai sesuatu yang baru.  Kesempatan libur di akhir tahun bisa juga dipakai tidak hanya untuk liburan tetapi juga bisa sebagai "ziarah" atau berdoa bersama.  Kebetulan akhir tahun yang lalu saya mendapat kesempatan menemani rombongan dari Indonesia yang ke Jepang, dengan tujuan utama untuk berdoa bersama selain tentu saja untuk rekreasi.  Ada tiga tempat dimana rombongan secara khusus berdoa yaitu di Kamakura, Asakusa dan Yokohama.  Ada kesamaan dalam penghayatan perlunya pembersihan diri sebelum berdoa,  rombongan ini mereka semua pergi ke tempat potong rambut sebelum berdoa.  Pada awalnya saya agak heran, kenapa kok jauh2 ke Jepang hanya untuk potong rambut, ternyata memang begitu ritual penghayatan mereka.  Saya jadi banyak belajar dan bisa mengerti banyak cara untuk pengungkapan dan penghayatan "pembersihan diri". Di pintu masuk semua temple di Jepang bisa kita temua tempat air untuk cuci tangan, dan cuci mulut yang juga melambangkan pembersihan diri.  Kadang juga kita temui asap dari dupa yang dibakar, dengan maksud asap yang bau harum itu akan membuat badan kita hilang dari bau2 yang kurang sedap. Tahun 1987 saya pernah ikut teman merayakan tahun baru di Jakarta, saat itu sebagian besar merayakan keluar rumah sambil membawa terompet dan saling meniup saat ketemu teman lain di jalan. Banyak pilihan untuk menyambut dan merayakan pergantian tahun, semua punya harapan yang sama agar di tahun baru tentunya lebih baik dari tahun sebelumnya. Pelan dan pasti setiap orang atau setipa keluarga akan menemukan sendiri cara terbaik untuk menyambut dan merayakannya.  Pelan dan pasti tentu station TV juga akan tahu apa yang harus disiarkan di saat pergantian tahun sehingga membuat penonton bisa menikmakti pergantian tahun di rumah. Selamat tahun baru 2014, semoga banyak anugrah di tahun ini. [caption id="attachment_313328" align="aligncenter" width="555" caption="Suasana di hari ketiga tahun baru di salah satu temple di Tokyo "][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun