Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Shukoi dan Kornel Mandagi Shihombing

11 Mei 2012   09:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13367287731731217267

Jatuhnya pesawat bukan hanya kali ini, namun jatuhnya pesawat Shukoi kali ini punya banyak sekali arti karena ini bukan penerbangan biasa. Salah satunya, penumpang naik pesawat itu bukan karena keinginannya, akan tetapi karena "tugas" yang diberikan oleh kantor atau perusahaan dimana dia bekerja. Kalau "pahlawan" adalah mereka yang gugur dalam medan pertempuran, maka mereka yang naik Shukoi juga gugur dalam tugas dan mereka juga "pahlawan" bagi perusahaannya. Cukup banyak pegawai PT DI ( IPTN ) yang berhenti dan bekerja ke perusahaan pesawat terbang di luar Indonesia, tetapi rekan Kornel ini tetap bertahan dan di saat terakhir masih melakukan tugas demi kelangsungan PT DI. Banyak sekali cara pandang tentang kejadian ini, saya hanya menuliskan sebagian kecil sekali yang membuat saya ikut terlibat secara emosi dalam peristiwa ini. Dari sekian orang nama yang naik Shukoi, ada satu orang yang saya kenal. Kenal dalam artian dulu pernah ketemu muka, pernah aktif dalam kegiatan bersama. Itu terjadi tahun 1983 ( 29 tahun yang lalu ). Saat membaca namanya, Kornel Mandagi Shihombing, tidak langsung tahu dan ingat, karena sudah 29 tahun tidak ketemu lagi. Saat salah satu teman mengirimkan foto terakhirnya, baru ingat.  Berarti wajah 29 tahun yang lalu tidak banyak berubah, karena saya masih mengenalinya. Kornel Mandagi Shihombing, adalah lulusan Teknik Mesin ITB, masuk tahun 1983. Saya tidak termasuk teman dekat yang cukup mengenalnya, tapi dari tulisan teman2 dekatnya saya tergerak untuk menuliskan ini. [caption id="attachment_187612" align="aligncenter" width="320" caption="Kornel Mandagi Sihombing ( foto : Desra )"][/caption] Kala melihat foto ini, salah satu teman berkomentar :  "thanks foto-fotonya..bagus banget, sampe seolah-olah ia masih hadir di antara kita. Trims sudah mengabadikan moment2 indah itu, trims sudah menjadi sahabat2 terbaiknya semasa ia di dunia.." Saya sempatkan membuka FaceBook, dan saya temukan namanya. Meski sudah tahu bahwa tidak mungkin dibales, banyak teman2 menuliskan di dindingnya. Saya amati sudah lama tidak diupdate statusnya mungkin karena kesibukannya. Terakhir, tulisan di Facebook adalah tanggal 4 January 2012, "Onye" ( panggilan akrabnya ) menuliskan begini : "Bersyukur akhirnya bisa berlibur dengan keluarga. Ma kasih ..." Saya sendiri mungkin termasuk yang "sangat" tidak normal, karena saya belum berteman di FB, maka saya kirim "permintaan teman" ke dia. Dalam hati saya hanya berkata " kami ikut menemani dan kami senang menjadi teman Onye". Rasa bangga akan kawan Kornel Mandagi Shihombing ini tercermin dari ungkapan yang ditulis teman2 terdekatnya. Mereka masih mengharapkan suatu mujizat, tercermin dalam tulisan2nya seperti dibawah ini : "Saya sangat terkejut mengetahui kawan kita Kornel Sihombing,  Mesin 83, ada di pesawat Sukhoi yang sedang joy flight dan hilang di sekitar Bogor. Mari kita doakan agar dia dalam keadaan selamat. Berapapun peluangnya, mujizat dapat terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin. " "Semoga selamat kami doakan. Ikut doakan untuk Onye.. Miracles do happen." "Kita doakan yang terbaik untuk semua awak pesawat dan penumpangnya...termasuk Onye...sy teringat waktu bertukar PIN BB dgn beliau waktu reunian di DSF Hall di Jalan Juanda tahun lalu...orangnya ramah ...ini saya lampirkan fotonya..." "Bagi angkatan 80-an, banyak kenangan dalam dengan kawan Onyek (Kornel)  yang ber-karakter kuat?dan?yang selalu setia memakai jaket Mesin nya ..... Rasanya tidak rela dia mengalami hal ini ........ Semoga mujizat terjadi." "Tuhan yang Maha Baik...terimalah sahabat kami Onyek disisiMu, di tempat terindah. Tolong ampuni dosa2nya, dan kuatkan keluarganya..mohon kabulkan doa2 yang dipanjatkan kami semua untuk melepas kepulangannya...semoga ia sampai ditempatMu dalam damai... Terimakasih sudah memberi Onyek senyum tulusnya semasa ia hidup.. Selamat jalan Kornel (Onyek) .... Saya tidak akan melupakan : - senyum mu yang tulus - determinasi mu untuk yang benar dan salah - kerja mu tanpa hitungan - jalan terjal dan tantangan yang kau selalu pilih ....bukan jalan mudah - kesetiaanmu pada profesi .........manufaktur pesawat Saat pertama kali kami di Merpati menerbangkan CN-235 kembali di 2003  dan mendarat di Bandung ....kamu adalah wajah pertama saya ingat .... tetapi setia di IPTN/PTDI walaupun krisis sedang datang. Kamu luar biasa ................... Kami kehilangan besar ....... Terima Kasih Tuhan atas hidupnya yang berarti" "Selamat jalan, Kornel Sihombing.... Seorang pribadi yang yakin akan profesinya," "Semoga namanya tertoreh dengan tinta emas pada kemajuan industri penerbangan di Indonesia, saat ini dan pada masa depan." "Duh Onyek, lama gak baca koran atau buka TV, kaget sekali mendengar berita ada nama Kornel dlm pesawat jatuh.... Betapa singkatnya hidupmu di bumi.... Namun kiranya kamu sudah bahagia di hadirat Nya, dan semoga keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan (lahir, batin, finansial).  Trima kasih Tuhan, kami pernah mengenal Onyek dengan wajah tersenyumnya dan sikap simpatiknya...." "Sahabat '83 satu lagi keluarga '83 yang mendahului kita menghadap sang Pencipta. beberapa yang sebelumnya juga mempunyai keluarga yang anaknya masih belum selesai sekolah. saya mengusulkan agar Rekan2 pengurus Yayasan G83 memikirkan program beasiswa untuk putra putri sahabat kita yg telah almarhum yang keluarganya memang membutuhkan. Do'a saya dalam kepiluan yang dalam untuk saudaraku Onye' ....... one of a few good men I admire most. " "Life is mystery..... Betapa umur itu rahasia Tuhan. Memang begitu pesawat take off, kita semua hanya dapat berserah diri kepada Yang Maha Kuasa atas semua rencananya. Kita semua bisa 'pergi' kapan saja, dimana saja, dengan cara apa saja. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita telah memanfaatkan kesempatan hidup yang Tuhan berikan. Sahabat Onyek telah memanfaatkan hidupnya dengan sempurna. Memberi dukungan kepada orang lain, termasuk para sahabatnya di ITB'83, berkarya & berdedikasi, menjadi suami & ayah yang baik bagi anak-anaknya. Selamat jalan sahabat Kornel Sihombing, kau akan selalu tetap hidup dalam hati kami........." Selamat jalan sobat, semoga nanti kita ketemu, trimakasih atas semua yang kau berikan, semoga teman2 semua bisa menemani istri dan anak2mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun