Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Tinggal Sendirian, Pakailah Uang Ini

30 September 2011   16:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prilaku menghormati orang tua adalah suatu hal yang umum, jadi hampir di semua negara pasti ada suatu "budaya" atau sifat menghormati orang tua.  Begitu juga di Jepang, penghormatan kepada orang tua ini bahkan ada hari libur orang tua. Tahun ini hari orang tua jatuh pada tanggal 19 September.  Tentu saja di hari orang tua,  kesehatan dan umur panjang yang tetap dipanjatkan. Akhir2 ini banyak orang tua yang tinggal sendirian, karena anak2nya setelah berkeluarga tinggal ke kota lain.  Orang tua yang tinggal di jepang utara sangat butuh bantuan saat turun salju.  Atap rumah mereka penuh salju sehingga harus naik ke atap untuk membersihkan salju.  Banyak orang tua juga yang melewatkan masa tuanya di rumah jompo. Dimana2, hampir semua orang tua selalu menuruti keinginan anak sedapat mungkin.  Sifat inilah yang disalahgunakan oleh beberapa orang yang kurang baik untuk menipu orang tua.  Modus yang sering dilakukan beberapa tahun terakhir ini adalah dengan menelpon orang tua dan mengatakan : "Ini saya,  mengalami kecelakaan dan sakit serta butuh uang segera.  Tolong kirim uang lewat ATM".   Orang tua yang mendengar anaknya sakit maka langsung ingin menolong anaknya,  tidak berpikir lagi apakah suara di telpon itu benar2 anaknya atau tidak.   Yang terjadi adalah sambil menerima telpon orang tua itu disuruh transfer ke rekening orang yang  menipu tadi. Berbagai usaha untuk menanggulangi dan mengurangi kejadian ini dilakukan selain dengan poster besar agar hati2 saat kirim uang, dari pihak bank juga melakukan hal yang sangat besar maanfaatnya untuk mengurangi kejahatan penipuan ini.  Oleh pihak bank pengiriman uang melalui  transaksi pakai mesin ( ATM ), jumlah terbesar dibatasi hanya sampai 100 ribu yen.  Ada beberapa tempat ATM bahkan sinyal untuk handphone sengaja diblok untuk menghindari penipuan lewat telpon gengam ini.  Bila ingin mengirim sejumlah itu harus melalui kasir. Dengan cara ini maka sangat mengurangi jumlah penipuan, minimal mengurangi jumlah uang yang ditipu. Pada tanggal 22 September 2011, ada berita yang mengejutkan yaitu  ditemukan sejumlah uang sebanyak 10.000.000  yen ( sepuluh juta yen), yang kalau dirupiahkan sekitar  1 milliar di sebuah kamar kecil (WC).  Uang itu ditaruh di WC di sebuah kantor pemerintah daerah di Saitama ( Saitama adalah profinsi dekat Tokyo).  Seorang pegawai bagian dinas sosial menemukannya di WC lantai satu ada sebuah kantong plastik, setelah dibuka berisi uang sebesar 10 juta yen,  selain itu ditemukan secarik kertas yang ditulis dengan tangan berbunyi : " Saya tinggal sendiri, gunakan uang ini untuk yang terkena bencana di daerah Jepang Utara".  Ditilik dari isi tulisannya, kemungkinan besar adalah orang tua. Memang sejak musibah bulan maret 2011, pemerintah daerah Saitama menyebarkan edaran ke semua penduduknya untuk menyumbang.  Edaran ini disampaikan ke setiap rumah,  jadi semua penduduk mendapat kertas edaran itu.  Rupanya orang ini membaca edaran ini,  karena kertas edaran ajakan menyumbang ini ada di dalam kantong plastik bersama uang yang ditinggalkan di WC itu.   Kenapa ditinggal di WC, juga tidak ada yang tahu.   Banyak cara untuk membantu orang lain, dan orang ini  memilih cara ini.  Uang ini akan segera diserahkan ke dinas bantuan melalui organisasi Palang Merah,  akan tetapi belum bisa segera dilakukan karena menurut aturan di Jepang: uang yang ditemukan harus ditunggu 3 bulan setelah diumumkan.  Bila setelah 3 bulan tidak ada pemilik yang mengaku, maka penggunaan uang itu menjadi hak yang menemukan. Kisah orang tua sering membuat kita terharu sebagai anak. Sangatlah sedih kalau sampai ada orang tua yang ditipu, kadang terpikir apakah penipu itu tidak berpikir dengan orang tuanya sendiri.  Maka sepantasnyalah kita menghormati orang tua.  Selagi orang tua masih ada dan hidup, maka itu kesempatan emas untuk berbakti ke orang tua. [caption id="attachment_138471" align="aligncenter" width="538" caption="Ilustrasi : Uang sejumlah 10 juta Yen ditinggal di WC / Toilet"][/caption] Dibawah ini adalah gambar asli dari uang yang ditinggal di toilet ( diambil dari Koran Asahi http://asahi.com ) [caption id="" align="aligncenter" width="332" caption="Uang yang ditinggal di WC"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun