Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Murah, Mewah, Ramah, dan Cepat

18 Januari 2012   12:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu tempat potong rambut murah, 10 menit 1000 yen ( foto : sapto nugroho )

Dalam kehidupan sehari2 ini ada kebutuhan yang berulang seperti kebutuhan makan dan minum.  Kebutuhan pangkas rambut juga berulang,  setidaknya satu bulan atau dua bulan sekali ada orang pergi ke salon atau tukang potong rambut. Jenis usaha kebutuhan berulang ini,  pelanggannya disebut "repeater" atau pelanggan yang bisa datang berkali-kali tergantung pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu sedapat mungkin pelayanan atau service ke pelanggan dibuat sebaik  mungkin. Tak jarang di sebuah salon, pegawai potong rambut mengantar tamu sampai ke ujung pintu keluar salon,  pintunyapun dibukakan.  Sebuah sikap yang membuat orang senang dan membuatnya akan kembali lagi. Di Indonesia sebuah pelayanan di tempat potong rambut, bahkan ada yang bisa sambil makan atau minum. Tergantung orangnya, bisa senang atau mungkin justru tidak senang dengan sambil makan atau minum ini. Di  Jepang tidak ada pelayanan makan dan minum di tempat potong rambut, karena tidak menjamin kesehatan yang dimakan ( bisa saja potongan rambut kecil masuk dalam minuman atau makanan ). Suatu pelayanan yang umum di tempat potong rambut adalah bacaan umum atau buku/majalah tentang model rambut. Jadi sambil menunggu atau selama di potong rambutnya bisa baca sesuatu. Jenis penyediaan bacaan ini juga sudah menjadi umum di tempat potong rambut di Jepang. Banyak orang bilang di Jepang itu biaya hidup cukup mahal, ya ada benarnya untuk beberapa tapi untuk kasus tertentu tergantung gaya hidup orangnya ( istilah lainnya tergantung lifestyle orang yang bersangkutan ).  Salah satu lifestyle atau cara hidup orang adalah menentukan dimana dia mau potong rambut.  Banyak salon atau tempat potong rambut,  harganyapun sangat bervariasi.  Sejauh saya amati untuk salon potong rambut dengan pelayanan cuci rambut sebelumnya serta permintaan model tertentu harganya mulai dari 3000 yen. Artinya paling murah 3000 yen ( jika dinilai 1Yen = 110 rupiah, maka Rp 330.000 ). Soal murah atau mahal itu sebetulnya relatif, dalam artian tergantung orangnya.  Bagi orang tertentu  harga 3000 yen untuk potong rambut adalah mahal.  Sering ada yang bilang satu kali potong rambut di Jepang, bisa untuk potong rambut di Indonesia selama satu tahun. Satu lagi pertimbangan orang memilih suatu tempat potong rambut adalah "kecepatan", artinya pelanggan tidak terlalu berpikir soal model dan bahkan tidak ada fasilitas cuci rambutpun mau. Artinya memang hanya jasa potong rambut yang dia inginkan.  Rambutnya terlalu panjang dan ingin dirapikan atau dipendekan saja. Tidak perlu memilih model. Kebutuhan potong rambut cepat dan tak perlu model ini biasanya adalah kaum pria, dan terutama bapak2.  Bapak yang tiap hari bekerja sedapat mungkin disela2 waktu pulang ke rumah bisa mampir sebentar ke tukang cukur, tidak perlu menunggu hari sabtu atau minggu.  Kebutuhan sejumlah pria ini ditangkap oleh pengusaha  dengan mendirikan beberapa kios potong rambut cepat dan murah, yaitu 1000 yen. [caption id="attachment_164612" align="aligncenter" width="600" caption="Salah satu tempat potong rambut murah, 10 menit 1000 yen ( foto : sapto nugroho )"][/caption] Karena prioritasnya adalah cepat, jenis tukang potong rambut cepat ini mendirikan tempat pelayanannya di dekat atau bahkan di dalam station kereta di Jepang.  Waktu pemotongan rambut hanya 10 sampai 15 menit untuk satu orang ( tidak termasuk waktu tunggu kalau pas banyak yang antri). Artinya sambil menunggu kereta, orang bisa potong rambut. Waktu 10 menit atau 15 menit, tentunya hanya potong rambut saja dan tidak ada cuci rambut.  Orang sudah tahu persis dengan jenis pelayanan ini, jadi sebelum potong rambut biasanya sehari sebelumnya cuci rambut dulu ( tahu diri dan membuat enak yang memotong rambut juga ).  Biasanya dalam satu tempat ini ada 3 atau 4 orang siap memotong rambut. Meski harga murah dibandingkan tempat lain, keramahan sangat tampak. Begitu datang langsung disambut dengan sapaan. Setelah membeli ticket 1000 yen, langsung pegawai yang siap memotong rambut membuka lemari di balik kaca dan menerima tas dan jaket atau barang lain yang dibawa oleh pelanggan. Setelah barang bawaan disimpan rapi, dipersilahkan duduk, ditanya juga mau potong yang bagaimana. Biasanya dijawab dibuat pendek atau dirapikan. Karena tidak  ada cuci rambut, maka rambut sedikit agak dibasahi dengan semprotan cairan.  Sebagai tanda bahwa betul2 bersih,  pemotong rambut mengatakan sisir yang dipakai ini baru dan boleh dibawa pulang kalau mau.  Jadi meski murah, tiap orang disediakan satu sisir, kalaupun tidak mau dibawa pulang sisir itu dibuang. Hal ini untuk menjamin bahwa tidak ada kotoran dari rambut orang lain lewat sisir yang dipakai. Setelah potong selesai pun,  pemotong mengambil kaca besar dan menunjukan hasilnya dan menanyakan bagaimana ke pelanggan. Boleh saja meminta lebih pendek atau hal lain bila memang tidak puas dengan hasil potongan.  Saat selesai potong, kembali tas dan jaket serta barang yang lain dikembalikan dengan sopan.  Saat memotong rambutpun kadang mengajak obrol, suatu tanda keramahan terhadap pelanggan. Ada satu lagi yang istimewa di tempat ini, yaitu memang tidak disediakan bahan bacaan akan tetapi di bawah kaca besar di depan kursi ada semacam TV yang menampilkan berita-berita aktual di hari itu.  Bukan dari internet, akan tetapi dari suatu kantor berita  terntentu. [caption id="attachment_164558" align="aligncenter" width="600" caption="Di depan tempat duduk disediakan layar semacam TV yang menampilkan berita2 di hari itu ( foto : sapto nugroho )"]

Di depan tempat duduk disediakan layar semacam TV yang menampilkan berita2 di hari itu
Di depan tempat duduk disediakan layar semacam TV yang menampilkan berita2 di hari itu
[/caption] Semoga sedikit cerita ini bisa berguna seandainya ada yang sedang berada di Tokyo dan ingin potong rambut, kebetulan cuma ada 1000 yen. Gaya hidup adalah Pilihan. Kebutuhan hidup bisa mahal atau murah, bisa sederhana atau mewah, bisa cepat atau lambat,  tergantung dari pilihan kita.  Masing-masing orang punya gaya hidup sendiri ( lifestyle ),  tidak bisa langsung menilai suatu gaya hidup itu baik atau buruk karena tiap-tiap orang punya pertimbangan masing2.  Selama gaya hidup seseorang tidak merugikan atau tidak menjadikan orang lain susah, maka teruskan dengan gaya itu.  Akan tetapi kalau gaya hidup seseorang dijalani dengan cara membuat susah atau merugikan orang atau merugikan negara ( uang rakyat ) maka gaya hidup itu tidak benar dan harus diubah.  Mengubah gaya hidup ( lifestyle ) itu tidak mudah, dan butuh suatu kebesaran jiwa serta harus menerima diri sesuai dengan kondisi yang ada. Begitu juga dalam rangka menyambut tahun baru masehi atau tahun baru imlek ( sebentar lagi ), masing2 orang punya cara sendiri dalam merayakan atau menyambutnya.  Gaya hidup yang tidak merugikan orang lain akan membuat suasana kehidupan bersama semakin terasa enak. Orang Tiongha yang tinggal di Indonesia juga macam2, mereka masing2 punya cara tersendiri. Semoga suasana Indonesia semakin enak karena masing orang punya gaya hidup yang baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun