Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mission Discountable and Mission Responsible

8 Januari 2012   11:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat genting dan saat menentukan Hanya terlambat kurang dari 10 detik, kereta di depan mata lewat.  Jika tiga menit lagi ada kereta lagi maka dengan tetap tenang menunggu kereta berikutnya. Akan tetapi jika terlambat 10 detik itu bukan menunggu kereta akan tetapi suatu kejadian yang lain, maka bisa jadi orang yang kita cintai bisa pergi selamanya. Sebagai bawahan yang menjalankan tugas kita taat untuk melakukan tugas sesuai dengan petunjuk.  Ada kalanya tanpa sepengetahuan kita, di lapangan sering atasan kita memerintahkan sesuatu yang lain.  Menurut kita harusnya belok kanan dulu baru langkah kemudian,  tiba2 kita disuruh belok kiri dulu.  Kadang tidak sempat diberi kesempatan untuk bertanya ( karena memang tidak ada waktu ), maka dalam situasi ini kita hanya percaya dengan atasan kita.  Seakan tidak percaya, akhirnya tetap belok ke kanan, cuma tetap tidak mengerti mengapa atasan kita belok kiri dulu. Rencana sudah disusun matang, langkah2 awal juga berjalan lancar meski ada saat2 menegangkan di tengah jalan. Tiba2 di saat menjelang akhir tugas, hanya tinggal sedikit saja, semua menjadi kacau dan tujuan pekerjaan tidak tercapai. Artinya semua tugas atau mission tanpan hasil.  Di saat ini maka semua cerita lama harus ditinggalkan atau dilupakan dan mulai dengan rencana baru.  Di saat tidak ada pegangan lain kecuali teman2 terdekat, maka yang ada hanyalah percaya dengan teman dalam satu team. Setiap orang punya kelebihan sendiri, maka dalam suatu mission tertentu ada pembagian tugas.  Kadang ada tugas yang harus dijalankan sendirian. Tak kala kita kembali dari tugas dengan perasaan berhasil, bisa jadi kita melihat teman kita lagi duduk atau terbaring seolah2 mereka tidak bekerja. Jangan terlalu cepat menilai hanya dari penglihatan sesaat, bisa jadi orang di depan kita yang tampak tidak melakukan apa2, justru mereka barusan sedikit lega karena karena terhindar dari bahaya yang melebihi yang kita bayangkan. Mengontrol perasaan Kadang kita ketemu orang yang pernah menghancurkan perasaan kita, bisa berupa fitnah atau kata2 kejam, tapi juga bisa ketemu orang yang jelas2 membuat orang yang kita cintai menjadi pergi selamanya.  Secara hukum tidak boleh balas dendam,  harus menahan diri dan mengontrol diri.  Sebaliknya perasaan bersalah yang terus menerus juga bisa menghinggapi seseorang kala merasa gagal untuk menjalankan tugasnya. Perasaan ini harus ditahan dan disimpan dulu sebelum tugas utama selesai dan mencari saat yang baik untuk menyampaikan rasa itu. Kembali dalam hitungan detik, maka sukses atau gagal sangat ditentukan.  Oleh orang lain kita dibilang "gagal" karena semua sudah terlambat.  Dalam saat ini maka mengontrol perasaan juga penting, tidak putus asa dan tetap mencari jalan bukan untuk "menanggulangi" tapi untuk "mengagalkan".  Persis dalam situasi kita sedang sakit, maka tidak boleh putus asa sedapat mungkin tetap semangat untuk mencari jalan "penyembuhan" karena usaha penanggulangan sudah tidak bisa dilewati.  Pikiran kadang harus mengatasi perasaan agar mision tercapai. Suami dan Istri Tugas dan tanggung jawab suami adalah melindungi istri. Bisa karena tugas terpaksa harus berpisah dan menyerahkan ke orang lain. Akan tetapi tidak boleh lupa, bahwa meski ada orang yang mengawasi istrinya, tetap yang melindungi secara utama adalah sang suami.  Dengan demikian kalau ada sesuatu pada istrinya maka tanggung jawab tetap pada suami dan bukan pada orang yang diberi tugas. Kalau anda suami dan istri y,  menontonlah bioskop berdua. Cerita di atas adalah apa yang saya rekam setelah menonton film Mission Impossible dalam seri cerita Ghost Protocl, yang dibintangi Tom Cruise serta bintang lain yang terkenal lainnya. Jangan lupa untuk pergi ke WC/Toilet dulu sebelum pertunjukan mulai, karena dari awal hingga akhir kita tidak sempat istirahat untuk selalu mengikuti kejadian. Jika anda menonton sebagai suami istri, maka ada discount. Dari ticket yang berharga 1800 yen perorang, kalau suami istri nonton bareng maka hanya 1000 yen per orang. Jadi nontonlah bareng2 sebagai suami istri, maka jika anda nonton setelah baca ini berarti anda melakukan "Mission Discountable" ( jangan lupa bawa kartu indentitas untuk bukti suami istri - ini hanya untuk bioskop di Toho Cinema,  Jepang ) Untuk teman2 yang tidak mendapatkan discount saat menonton sebagai suami istri, anggaplah sedang menjalankan tugas sebagai seorang suami yang punya tanggung jawab untuk membuat gembira istri, dan kali ini suami anda menjalankan "Mission Responsible". Selamat menonton, kalau anak2 sedang libur sekolah maka suami istri ada kesempatan nonton bareng. [caption id="attachment_162246" align="aligncenter" width="646" caption="Foto Poster di depan Bioskop Toho Cinema"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun