Halo kawan, perkenalkan namaku OH1521, bisyang baru saja dipinang PSSI. Aku terlahir dari keluarga teknokrat asal Jerman, Mercedes Benz, di tahun 1995. Tahun yang sama, ketika aku mulai mencumbui jalan-jalan di Indonesia.
Kawan, aku mempunyai dapur pacu yang letaknya di belakang tubuhku, makanya sering disebut Omni Hinten (OH). Aku menggendong mesin bertipe OM 366LA.II/23 dengan 6 silinder, turbo-charged dan intercooler. Oh iya, gara-gara intercoolerku ini, orang-orang di Indonesia akrab menyebutku KULER. Tubuhku lumayan imut, hanya sepanjang11.058 mm, dengan wheelbase 6.050 mm. Dahulu, ketika baru terlahir, aku adalah simbol prestise dari pengelola jasa transportasi. Namun kini hal itu telah memudar, orang-orang bisa saja dengan mudah meminangku hanya dengan uang Rp 140 juta sampai Rp 170 juta di tangan.
Kawan, baju ini baru sekitar setahun ku pakai. Hasil jahitan karoseri Tentrem di Malang. Mereka memberi nama Scorpion King untuk model ini. Bajuku ini hasil kolaborasi almarhum Bapak Kuncoro Cahyana (pemilik PO Harapan Jaya) dan tim desain Tentrem tahun 2010. Terinspirasi dari model Scania Touring yang sedang IN tahun 2009 lalu. Scorpion King yang ku sandang ini termasuk generasi kedua, hasil facelift headlamp di akhir 2012 lalu. Setahun yang lalu, bajuku ini berharga Rp 340 juta.Â
Sebelum dipinang PSSI aku dikaryakan sebagai bis patas PO Menggala di Jawa Timur. Sampai sekarangpun aku masih menyandang ‘KTP’ dengan no id N 7547 UG. Sebagai bis patas, tentunya fasilitasku hanya sekedar kursi berkonfigurasi 2-2 dan AC. Kursiku ini dibuat oleh sebuah perusahaan di Malang dengan bandrol Rp 50 juta untuk 43 kursi. Sedang AC ku masih menggunakan AC bekas yang layaknya bermahar Rp 100-an juta. Tidak ada fasilitas lain yang menempel di tubuhku selain itu.
Kawan, setelah dipinang PSSI, aku langsung dibawa ke tukang sticker untuk membungkus tubuhku. Desain yang disetujui adalah grafis garuda merah menyala. Di kaca mereka menempelkan sticker jenis ‘one way’ agar orang yang di luar tidak dapat melihattapi penumpang di dalam leluasa melihat ke luar. sedang bagian yang lain mereka melapisiku dengan sticker vinnyl. Dari nguping pembicaraan orang yang memasang sticker, mereka menyebut angka Rp 10 juta untuk membungkusku.
Kawan, akhir-akhir ini aku malu untuk bersosialisasi dengan sesama bis. Aku hanya diam dan merunduk bila bertemu mereka. Pangkal musababnya adalahketika PSSI dengan gagahnya merilis harga Rp 1,3 milyar untuk meminangku. PADAHAL ITU BOHONG BELAKA! Cobalah kawan sejenak menghitung angka-angka yang kutuliskan di atas, pasti maksimal hanya didapat harga Rp 670 juta. Dalam hitunganku, dengan Rp 1,3 milyar, harusnya PSSI mampu memboyong bis dengan chassis, body dan kelengkapan yang semua baru. Sebutlah Hino RK8, Mercedes Benz OH1626 (air suspension), maupun Golden Dragon XML6127D52. PSSI telah menyudutkanku pada sesuatu di luar kuasaku. Kawan, tolonglah aku untuk mengenyahkan ketidak-nyamanan ini. Aku telah siap apabila suatu saat kejaksaan memboyongku sebagai barang bukti. Setidaknya itu lebih melegakanku.
Sumber berita:
http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/10/10/111058/2383264/76/bus-baru-untuk-timnas-indonesia
Sumber foto:
Widodo groho triatmojo @facebook
MarzeliusPrimes Autobots AllSparkmatrix @fp fotografer bis indonesia
posting pertama, mohon maaf bila salah ketik, format ataupun salah tempat.
salam hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H