Mohon tunggu...
Sapti Nurul hidayati
Sapti Nurul hidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

Mantan ibu bekerja, yang sekarang jadi IRT biasa. Suka hal-hal yang berbau sejarah. Sedang belajar menulis lewat aktifitas ngeblog. Membagikan cerita dan tulisan di blog pribadi https://www.cerryku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Mantan Manten", Selalu Ada Kejutan dalam Hidup

10 April 2019   13:02 Diperbarui: 10 April 2019   13:35 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film mantan manten (sumber: instagram.com/mantan.manten)

Kembali ke adat pernikahan Jawa yang banyak ditampilkan di film ini. Dari film ini saya jadi tahu dalam adat Jawa, memilih tanggal berlangsungnya pernikahan harus melalui perhitungan yang dilakukan dengan seksama. Termasuk siapa yang akan jadi dukun mantennya. Karena dukun manten adalah penentu sukses tidaknya penyelenggaraan pernikahan. Bahkan urusan baju manten yang kekecilan, sang dukun manten pun dapat mengatasinya.

Aneka prosesi yang digelar dalam adat Jawa meskipun terkesan ribet, tapi semua ada makna filosofinya. Dan beberapa ada dalam adegan di film ini, diantaranya :


* Balangan gantal

Gantal adalah sirih yang diikat dengan benang putih. Gantal ini akan saling dilempar oleh pasangan mempelai. Pengantin pria melemparkan gantal ke dada pengantin wanita sebagai tanda bahwa ia telah mengambil hati sang kekasih, dan pengantin wanita akan menujukan gantal ke lutut sang pria sebagai tanda bakti kepada suami.

*Ngidak tigan/ ngidak endog
Adalah ritual menginjak sebutir telur ayam mentah oleh mempelai pria, sebagai simbol harapan bahwa ia akan mendapatkan keturunan karena keduanya telah bersatu. Kemudian, sang istri akan membasuh kaki suaminya sebagai tanda kasih sayangnya dan bakti kepada suami.

*Kacar kucur
Ritual ini dilakukan oleh pengantin pria yang mengucurkan uang logam beserta kebutuhan pokok seperti beras dan biji-bijian kepada sang istri sebagai simbol bahwa Ia akan bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarga

*Dulangan/saling menyuapi
Adapun ritual saling menyuapi sebanyak tiga kali sebagai simbol bahwa kedua pasangan akan selalu menolong satu sama lain dan juga saling memadu kasih hingga tua.

*Sungkeman
Seluruh prosesi upacara dalam adat Jawa akan diakhiri dengan acara sungkeman, yaitu berlutut di depan kedua orang tua masing-masing mempelai sebagai bentuk penghormatan karena telah membesarkan mereka hingga akhirnya dapat menjalani kehidupan baru bersama pasangan.

Memaknai apa yang tersirat dalam setiap prosesi yang ada dalam pernikahan jawa semakin membuat kita sadar bahwa aneka budaya dan adat yang kita miliki sangat adiluhung dan harus kita jaga kelestariannya.


Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun