Awalnya dia hanya sebagai anggota tim, namun dia berhasil meyakinkan Winston Churchill (Perdana Menteri Britania Raya pada saat itu) dengan mengirimkan surat kepadanya dengan harapan agar dia dapat menjadi ketua di timnya, dan Churchill pun menyetujuinya.
Ini dikarenakan sifat Turing yang selalu yakin pada dirinya sendiri bahwa dia dapat menyelesaikan segala sesuatunya seorang diri, dan terkadang orang lain hanya menghambat pekerjaannya saja.
Lalu pada tahun 1940, setelah melewati berbagai perjuangan, konflik, dituduh sebagai agen mata-mata Soviet, diperlakukan kurang baik pada saat ia bekerja, dan selama satu tahun itu juga Alan Turing berhasil menciptakan mesin yang disebut 'Bombe'³. Sebuah mesin besar yang mampu menguraikan segala pesan enkripsi yang masuk melalui mesin Enigma yang tadinya hanya sebuah pesan acak yang mustahil untuk dimengerti menjadi sebuah pesan berisikan kalimat yang dapat dimengerti oleh semua orang.
Pada akhirnya, Turing dan mesinnya berhasil mempersingkat waktu perang. Pesan-pesan Enigma yang telah teruraikan ini bukan hanya digunakan oleh Britania Raya yang menyerang Nazi-Jerman dari sisi barat tapi dibagikan kepada Uni Soviet (melalui mata-matanya yang ada di Inggris) yang menyerang Nazi-Jerman dari sisi timur.
Tanpa Turing dan mesinnya, sangat mungkin bagi Nazi-Jerman memenangkan peperangan dengan persenjataannya yang lebih unggul dari Britania Raya, dengan demikian juga dunia akan diliputi oleh tirani-nya Hitler, serta jalannya sejarah akan berubah. Tapi seorang Alan Turing tidak akan pernah membiarkan itu semua terjadi.
Kini perang telah berakhir. Kedamaian telah tercapai, dan itu semua terjadi karena ada campur tangan dari sosok yang bernama Alan Turing. Dia seorang pahlawan.
Bombe atau mesin Turing juga yang menjadi cikal bakal bagi mesin yang kita kenal saat ini sebagai Komputer.
Akhir kisah tragis seorang pahlawan yang Homoseksual
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Alan Turing adalah seorang penyuka sesama jenis, dan mungkin hal ini ada kaitannya dengan pengalaman pada masa kecilnya, terutama pada saat bersama Christopher Morcom. Namun yang pasti semasa Turing hidup, negaranya bukanlah tempat yang bersahabat bagi mereka penyuka sesama jenis.