Sapta Arif
Ia mencium bau kematiannya di senja itu,
Di langit, bintang utara berkumpul,
Menghibur tangis seorang gadis di belantara.
Tubuh-tubuh yang dipisahkan itu,
Menangis tanpa air mata,
Suara-suara yang sengaja dibisukan,
Perlahan-lahan menyusun tubuhnya di pagi buta.
Kemudian berkumpul di depan kantor berita.
Hari ini selasa,
Di sela-sela kesibukan manusia,
Redaktur cemas,
Kedua tangannya melarikan diri,
Tangan-tangan itu bersembunyi,
Lantaran di pagi setelah suara-suara itu datang,
Dua algojo meja hijau telah menunggunya di pintu belakang.
Surakarta, 15 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H