Pelatihan Manajemen Media Sosial KOMSOS Keuskupan Ketapang

Foto Bapak.Stephanus Yogi Pranata

Poin Penting dalam Pelatihan:

1. Membuat Storyline dan Script:
2. Peserta diajarkan cara membuat storyline yang menarik dan script yang jelas serta informatif.
3. Storyboard:
4. Membuat storyboard untuk merencanakan setiap adegan dengan detail, memastikan alur cerita terjaga.
5. Proses Editing:
6. Melakukan editing untuk memastikan hasil akhir yang profesional, termasuk teknik dasar editing video dan audio.

Pendampingan oleh Tim KOMSOS KWI: Para peserta didampingi oleh tim KOMSOS yang didatangkan dari KOMSOS KWI, termasuk Stefanus Yogi Pranata dan Edgar Sucakti Pandi. Mereka memberikan arahan dan masukan selama proses pelatihan, memastikan peserta memahami dan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatkan.

9 Kebiasaan Konten Kreator:

1. Rajin Membaca:
2. Membaca untuk mendapatkan inspirasi dan pengetahuan baru.
3. Menulis Setiap Ide:
4. Menulis ide-ide yang muncul agar tidak terlupakan dan dapat dikembangkan.
5. Pelajari Audiens:
6. Memahami audiens yang dituju untuk membuat konten yang relevan dan menarik.
7. Buat Konten Original:
8. Membuat konten yang orisinal untuk menarik perhatian dan membedakan diri dari yang lain.
9. Kurasi Konten:
10. Memilih dan menyusun konten yang akan dipublikasikan dengan cermat.
11. Nilai Konten:
12. Menilai dan mengevaluasi konten yang sudah dibuat untuk perbaikan di masa mendatang.
13. Bangun Jejaring:
14. Membangun jejaring dengan sesama kreator dan audiens untuk memperluas jangkauan.
15. Konten Solusi:
16. Membuat konten yang memberikan solusi bagi audiens.
17. Rasa Ingin Tahu Besar:
18. Memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk terus belajar dan berkembang.

Peran Sutradara dalam Produksi Film:

Sutradara memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi artistik sebuah film. Berikut adalah tugas-tugas utama seorang sutradara:

1. Pengembangan Proyek:
2. Bekerja sama dengan penulis naskah untuk mengembangkan cerita dan dialog.
   • Menginterpretasikan dan mengadaptasi naskah ke dalam visi visual dan naratif.
   • Membantu dalam casting dan pemilihan aktor yang tepat untuk peran.
3. Praproduksi:
4. 
   
   • Membuat rencana shot (shot list) dan storyboard untuk setiap adegan.
   • Berkolaborasi dengan desainer produksi, sinematografer, dan departemen lain untuk memastikan elemen visual dan teknis sesuai dengan visi sutradara.
   • Menghadiri latihan dengan aktor untuk mengembangkan karakter dan performa.
5. Produksi:
6. Mengarahkan aktor di set, memberikan arahan untuk mendapatkan performa terbaik.
   • Mengawasi pengambilan gambar, memastikan semua elemen visual dan teknis sesuai dengan rencana.
   • Memecahkan masalah yang muncul selama syuting, baik dari segi teknis maupun kreatif.
   • Bekerja sama dengan asisten sutradara dan tim produksi untuk menjaga jadwal syuting.
7. Pascaproduksi:
8. Mengawasi proses editing, memilih take yang terbaik dan mengarahkan alur naratif.
   • Bekerja sama dengan editor, komposer musik, dan desainer suara untuk memastikan elemen audio dan musik sesuai dengan visi film.
   • Mengarahkan penambahan efek visual dan grafis.
9. Kolaborasi dan Komunikasi:
10. Menjaga komunikasi yang efektif dengan semua departemen untuk memastikan semua elemen produksi selaras dengan visi sutradara.
    • Memberikan feedback konstruktif kepada tim dan memastikan semua orang bekerja dengan tujuan yang sama.
11. Promosi:
12. Terlibat dalam kampanye promosi dan publikasi film.
    • Menghadiri pemutaran perdana, festival film, dan wawancara media untuk mempromosikan film.

Tugas dan Tanggung Jawab Content Creator:

Seorang content creator bertanggung jawab untuk menulis, meninjau, mengedit, dan membuat konten yang sesuai dengan platform yang digunakan. Mereka juga harus melakukan riset, bekerja sama dengan tim kreatif, dan menggunakan media sosial untuk merespons komplain serta mempromosikan konten. Berikut adalah beberapa tanggung jawab dan keterampilan yang diperlukan:

1. Tanggung Jawab:
2. Monitoring media sosial dan website.
   • Meningkatkan traffic melalui konten yang dibuat.
   • Menjaga isi konten sesuai visi dan misi yang ditetapkan.
3. Skill yang Dibutuhkan:
4. Fleksibel:
   • Tidak menguasai satu platform atau satu jenis konten.
   • Pemilihan platform dan jenis konten berdasarkan riset.
5. Kreatif:
   • Membuat konten berdasarkan kreativitas sendiri.
   • Fokus Hasil Riset:
   • 
     
     • Melakukan riset sebelum membuat konten.
     • Fokus pada hasil riset, bukan asal tulis atau mengandalkan opini.
   • Analitik:
   • 
     
     • Melakukan analisa untuk mengembangkan ide atau konten baru.
   • Organisasional:
   • 
     
     • Bentuk tim yang solid dengan job desk yang jelas.
     • Buat deadline yang tegas untuk produksi konten.
     • Susun prioritas kerja dengan teliti.
   • Kolaboratif:
   • 
     
     • Kemampuan kolaborasi dengan tim ataupun klien.
     • Tidak anti kritik.

Proses Produksi Film:

1. Development:
2. Pengembangan ide cerita dari kisah nyata, pengamatan, imajinasi, novel, atau film.
3. Pra-Produksi:
4. Perencanaan biaya, penjadwalan produksi/shooting, pembuatan naskah, dan master breakdown.
5. Produksi:
6. Tahap di mana semua perencanaan dilaksanakan dengan pengambilan gambar dan suara.
7. Pascaproduksi:
8. Proses editing gambar dan suara, penambahan musik, dan color grading.
   • Editor berperan sebagai sutradara kedua, namun sutradara dan produser harus tetap terlibat untuk menjaga keutuhan cerita.
9. Distribusi:
10. Media yang digunakan untuk distribusi termasuk bioskop, televisi, YouTube, DVD, dan festival.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi para peserta untuk menjadi content creator yang sukses, serta mendukung KOMSOS dalam mengabarkan sukacita Injil dan menjadi corong paroki melalui media sosial.

Dokumen Pribadi