Mohon tunggu...
Sapri Pamulu
Sapri Pamulu Mohon Tunggu... profesional -

Ngeblog untuk belajar menulis dan berbagi. Peneliti paradigma strategi tentang kapabilitas dinamis yang menentukan keunggulan bersaing dan kinerja organisasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tifatul Atau Hidayat? Jagoan PKS untuk Capres 2014

21 Juni 2010   23:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:23 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Pekanbaru/ Melvinas Priananda)

Dalam postingan kemarin "PKS: Partai Masa Depan Ariel & Luna" disitir bahwa salah satu tantangan berat lainnya bagi PKS setelah menjadi partai terbuka adalah soal “public figure” yang merepresentasekan prinsip-prinsip keterbukaan ini. Tokoh ini pastilah harus dilahirkan dari kader partai yang terbaik baik yang sedang di posisi eksekutif ataupun legislatif, karena merekalah yang yang dengan mudah terakses oleh publik sekarang ini, kepiawaian dan berikut kinerjanya bersentuhan dengan publik akan mendongkrak akseptabilitasnya sebagai figur publik secara langsung atau rona partai secara tidak langsung. Sebutlah misalnya Tifatul Sembiring yang mantan Presiden PKS yang kini menjadi Menteri Kominfo Kabinet SBY Jilid 2, yang banyak membuat pernyataan kontroversial yang mungkin belum dapat diterima baik oleh kalangan tertentu. Kompas hari ini pun menurunkan liputan tentang Kontroversi Tifatul.

KOMPAS/Dhoni Setiawan)
KOMPAS/Dhoni Setiawan)
Ikon partai yang dimaksud juga dapat merupakan perkenalan PKS untuk bursa capres (calon presiden) pada tahun 2014 mendatang. Munas II PKS yang telah berlangsung pun tidak mengisyaratkan secara eksplisit tentang kemungkinan ini, padahal beberapa waktu sebelumnya ketika masih di bawah komando Tifatul, PKS sudah memproklamirkan bahwa akan mengusung capres sendiri pada tahun 2014. Jika merujuk kepada persoalan waktu sebagai medium sosialisasi kandidat, maka tidak ada salahnya jika kader PKS sudah mulai mengintrodusir berbagai tokohnya untuk dipacarkan ke publik, dan ini bisa menjadi opsi paling efisien, waktu sosialisasi yang panjang dan biaya yang murah. ALasan lainnya sederhana, sebagai partai politik tentu saja terdapat keinginan untuk menjadi penguasa nomor satu sebagaimana sudah menjadi pemahaman umum, apalagi jika PKS memang dapat menjejakkan kaki sebagai partai tiga besar dalam pemilu 2014.
TEMPO/Yosep Arkian)
TEMPO/Yosep Arkian)
Selain Tifatul yang mantan presiden PKS, ada opsi lainnya, yaitu Hidayat Nur Wahid (HNW) yang dalam pilpres lalu juga sering disebut-sebut sebagai mantan Wapres. Konon PKS Jawa Tengah telah menyuarakan nominasi HNW sebagai capres 2014 dalam munas kemarin. HNW yang juga merupakan pendiri PKS ini dianggap mempunyai modal yang cukup mendulang suara seperti rekam jejaknya yang bersih dan kesederhanaannya. Tapi Hidayat sendiri tidak mempunyai jabatan publik sekarang ini yang dapat mendongkrak pencitraannya sebagai ikon partai, malah dalam struktur kepengurusan terbaru nama HNW pun tidak tampak dalam daftar. Dalam kesempatan lain, HNW justru meneropong Tifatul atau Anis Matta sebagai Capres PKS untuk tahun 2014 dengan melihat posisi yang diembannya sekarang ini baik sebagai Menteri Kominfo atau Wakil Ketua DPR. Yang jelas, salah satu kendala pemasaran ikon partai ini adalah meretas citra ikon yang ada yang lebih banyak dipersepsikan publik sebagai tokoh internal saja. Dus momen keterbukaan yang sudah dicanangkan dapat menjadi momentum PKS untuk membumikan diri untuk mencapai visi dan misi organisasinya sebagai partai politik yang generik. Lalu, bagaimana menurut anda tentang peluang tokoh-tokoh PKS sebagaimana yang tersebut di atas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun