Pada beberapa kasus keadaan hipoglikemia sering asimtomatis akan tetapi selalu disertai keluhan berkeringat, penurunan kesadaran yang mendadak dan tanda-tanda lain dari gawat janin. Biasanya penderita akan memberikan respons terhadap pemberian glukosa (intravena) jika diberikan sejak awal. Walaupun begitu, kematian ibu akan tetap tinggi jika sudah terjadi "lactic acidosis" 8,9
4. Gagal ginjal akut
Gangguan fungsi ginjal dapat disebabkan oleh hipovolumemia atau dehidrasi yang menyebabkan terjadinya nekrosis tubuler akut, vasokonstriksi korteks renalis, sumbatan mikrovaskuler oleh eritrosit yang terinfeksi, atau nefropati akibat dari timbunan pigmen eritrosit karena hemolisis yang mengakibatkan anoksia jaringan. Sebagai akibatnya terjadi penurunan filtrasi darah pada glomerulus, sehingga timbul komplikasi berupa sindrom gagal ginjal akut.
5. Pengaruh pada Plasenta
Pemeriksaan histopatologi pada plasenta sering ditemukan timbunan eritrosit yang terinfeksi parasit, makrofag-makrofag di ruang intervillus dan tumpukan fibrin di ruang previlious yang tampak tercat oleh pigmen malaria. Juga ditemukan adanya nekrosis sinsitial dan proliferasi sel-sel sitotrofoblast. Parasit malaria ditemukan terbatas pada sirkulasi maternal atau pars maternalis, sedangkan pada sel-sel eritrosit janin tidak pernah ditemukan parasit malaria. Keadaan inilah yang menunjukkan bahwa parasit malaria tidak dapat menembus barier plasenta.
Adanya kelainan plasenta tersebut, akan menimbulkan obstruksi pada "vascular bed", terjadi gangguan mikrosirkulasi atau gangguan sirkulasi atau gangguan sirkulasi fetomaternal yang dapat menyebabkan terjadinya hambatan pertumbuhan janin dalam rahim, berat badan lahir rendah.
Sumber Referensi :
1. White NJ. Malaria pathophysiology. In Sherman IW. Malaria: parasite biology, pathogenesis, and protection. Washington: American Society for Microbiology. 1998. p. 371-85.
2. Â Davis B. et al. Malaria: history, laboratory diagnosis, treatment, prophylaxis. Dept. of Medicine, Fremantle Hospital Kindly advice on The Following Recommendation. 1999.
3. Harijanto PN. Manifestasi klinis, komplikasi dan penanganan malaria. Disampaikan dalam Seminar Nasional Malaria di Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gajah Mada - Jogyakarta. 1996.
4. Dachlan YP. Situasi Penanggulangan Malaria di Indonesia dan Strategi Penelitian. Dalam Hand out kursus diagnosis malaria dengan pemeriksaan mikroskopis. Surabaya: Tropical Disease Centre - Unair. 1998.