Dalam kemunculannya, Sarekat Islam di Madura di bentuk pada tahun 1913 tepat lokasinya yaitu di wilayah Sampang. Wilayah Sampang merupakan wilayah yang berada di pantai selatan madura dengan perekonomiannya yang di bilang cukup makmur dari hasil perdagangan. Di wilayah Sampang tentunya sangat berbeda sekali dengan wilayah-wilayah Madura lainnya. Dimana wilayah Sampang ini tentunya tidak terpengaruh oleh tradisi bangsawan yang ada di Madura. Lalu para pedagang-pedagang yang ada di wilayah Sampang juga di dominasi oleh warga lokal. Sehingga ekonomi mereka cukup baik.
Pendiri cabang dari kelompok Serikat islam ini pertama kali didirikan oleh Mas Gondosasmito atau biasa di panggil Haji Syadzili. Dia adalah seorang guru dan mantri guru yang mengajar sekolah umum. Dia juga belajar di Mekkah pada tahun 1911 dengan usia yang menginjak 25 tahun. Sekembalinya dari sana, dia ternyata mengalami pemecatan sehingga di bekerja menjadi seorang pengusahawan. Dan dia pun mencoba peruntungan nya tersebut dengan berjualan beras.Â
Dalam perkembangannya Serikat Islam ini tentunya mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Dimana banyak para pedagang pribumi ikut bergabung ke dalam Serikat Islam. Di tambah lagi saat itu kemunculan para kolonialisme belanda yang banyak mengambil hak-hak masyarakat Madura. Membuat masyarakat Madura menjadi was-was atas kebijakan yang di lakukan oleh pemerintahan Belanda. Akan tetapi gerakan Serikat Islam tersebut terus di pantau oleh pemerintahan kolonial Belanda karena di anggap dapat membahayakan kinerja pemerintahan kolonial Belanda di wilayah Madura.Â
Adapun peranan yang dilakukan oleh Haji Syadzili terhadap kelompok dagang Serikat Islam di Madura pada waktu itu adalah adanya gerakan dari para penduduk Madura dalam melakukan pemberontakan nya terhadap pemerintah kolonial.Â
Mereka semua mendesak pemerintahan Belanda agar menaikkan harga garam. Pada dasarnya masyarakat yang berada di Sampang berprofesi sebagai petani garam. Tak hanya itu saja, Haji Syadzili merupakan pemimpin yang penuh pengertian dan moderat. Banyak perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Madura olehnya terutama dalam keagamaan. Setelah mengenal Serikat Islam di Madura tersebut para penduduk Madura menjadi tampak lebih mendalami lagi keutamaan dalam beragama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H