Mohon tunggu...
Sapar Diyono
Sapar Diyono Mohon Tunggu... profesional -

Komunitas Peduli Lingkungan, Alumni Fakultas Kehutanan UGM http://sapardiyono.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kejadian Aneh : “MOBER” Mobil Mogok Bersama

23 Agustus 2012   13:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:24 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian Aneh : “MOBER”Mobil Mogok Bersama

Oleh : Sapardiyono

[caption id="attachment_194709" align="alignleft" width="300" caption="dok.mobil macet berderet-deret"][/caption]

Akronim tentang mobil biasanya disambung dengan kata Nasional dan disingkat Mobnas untuk menyebut program nasional tentang industri mobil dalam negeri. Sedang kata ber-- , biasanya merupakan sambungan BUKBER atau buka bersama. Dalam tulisan ini MOBER digunakan untuk menyingkat Mobil Mogok Bersama, untuk menggambarkan betapa uniknya kejadian aneh itu, karena seolah-olah para mobil itu aktif untuk melakukan kegiatan mogok.

Pada H+2 lebaran Kemarin, nasib saya kurang beruntung, terjebak macet kurang lebih 4 jam perjalanan dan hanya mampu menempuh jarak sepanjang kurang lebih 30 KM. Ribuan kendaraan baik roda 4 maupun roda 2tumplek blek jadi satu rangkaian panjang , mengekor dan seolah tak bergerak. Perjalanan pendek namun sangat melelahkan tersebut terjadi di ruas jalan antara Bawen menuju pintu Tol Semarang Jawa Tengah. Kaki rasanya pegel semua karena setiap saat harus waspada dan selalu menginjak-injak rem-kopling dan pedal gas mobil secara bergantian. Perjalanan Jogja-Jepara yang biasanya ditempuh dengan waktu Normal 6 jam kemarin dilalui dengan 12 jam perjalanan,...Hmm lumayan.

Diantara nasib kami yang hari itu kurang beruntung tersebut ternyata masih ada nasib ratusan orang lainnya yang jauh bernasib lebih sial. Mereka adalah pemilik dan para penumpang deretanmobil mogok yang terjadi seolah bersamaan dan di tempat yang hampir sama. Tempat kejadian mobil mogok masal tersebut di sebelah selatan pasar Unggaran arah ke Bawen, jadi berpapasan dengan arah perjalanan kami.

[caption id="attachment_194711" align="alignleft" width="300" caption="dok.pribadi."]

13457298601537714155
13457298601537714155
[/caption]

Mengapa mobil-mobil tersebut mogok? Inilah yang saya maksud dengan kejadian aneh. Fakta –fakta keanehan tersebut adalah : pertama,mobil yang mogok tidak hanya satu, tapi jumlah banyak, jika di hitung mungkin lebih dari 100 mobil. Kedua, terjadi di ruas jalan yang hampir sama yaitu sepanjang kurang lebih 400 m, yaitu di jalan yang agak mendaki. Ketiga, mobil-mobil yang mogok bukan hanya mobil-mobil yang sudah lanjut usia, tapi mobil-mobiol baru pun ikutan mogok, seperti xenia, avansa, corolla, terios dll juga ikutan mogok. Para sopir mobil tersebut seolah berlomba membuka pintu cap mobil mesin bagian depan untuk mengecek kondisi aki, radiotor, dll untuk mencari penyebab dari mogoknya mobil tersebut.

Tidak tahu persis apa penyebab dari terjadinya mogok masal tersebut, yang jelas bukan hal yang berkaitan dengan THR,..hehe.

Saya jadi teringat kejadian tahun yang lalu, juga pada saat lebaran H+2, situasi yang sama juga dirasakan, terjebak macet berjam-jam,dan di tempat itu, di tempat yang sama, ditempat yang cenderung agak mendaki itu sekitar seratusan mobil berderet-deret seolah antri sedang mogok massal.

[caption id="attachment_194713" align="alignleft" width="300" caption="dok.pribadi"]

13457299761294752634
13457299761294752634
[/caption]

Saya mencoba lebih keras lagi memeras rasionalitas dan akal sehat, sayang kejadian itu sulit untuk dimengerti. Mobil mogok masal, di tempat yang relatif sama, termasuk mobil baru dan berulang sama dengan tahun lalu...hhmm.

Mungkinkah ulah makhuk gaib di siang hari bolong? Ya mungkin saja, manusia kan hanya diberi pengetahuan yang sangat sedikit tentang hal-hal yang gaib. Waallahu ‘Alam bi showab. Hanya Tuhan yang Maha Tahu dan Hanya Tuhan yang dapat memberikan pertunjuk pada kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun