Mohon tunggu...
Sapar Diyono
Sapar Diyono Mohon Tunggu... profesional -

Komunitas Peduli Lingkungan, Alumni Fakultas Kehutanan UGM http://sapardiyono.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Angin Surga...Maria Kristin Yulianti akan Come Back

3 Juli 2012   23:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:18 3438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341358560491363864

[caption id="attachment_186202" align="alignnone" width="512" caption="dok.wikipedia"][/caption]

Membaca berita tentang kabar Maria KristinYulianti sudah mulai latihan lagi di PB Djarum Kudus, lega rasanya dan seolah-olah rasa haus itu akan segera hilang.Kenapa? Karena terbayang suksesnya come back Maria Sharavopa di dunia tenis, juga kisah tentang gigihnya Sony Dwi Kuncoro yang berjuang melepaskan diri dari cedera punggung yang berkepanjangan.

Sony tidak sesukses Sharavopa karena come backnya sering gagal dan selalu kalah dibabak babak awal turnamen atau bahkan kalah ketika sedang melalui babak kualifikasi dengan pemain yang tidak terkenal sekalipun. Berbagai hujatan ia terima, namun ia tetap gigih, acung jempol juga buat PBSI yang dalam hal ini tetap mempertahankan Sony di Pelatnas. Sedikit demi sedikit perjuangan gigih Sony ada hasilnya, Ia kalahkan pemain Top nomor wahid dunia saat ini LIN DAN, “ Ini Sungguhan Sony kalahkan LinDan” tulisjudul berita sebuah media masa yang seolah tidak percaya dengan hasil itu, Sony pun juara di Thailand Grand Prix. Sehari setelah itu Sony kembali merangkak dari babak kualifikasi di Indonesia Open Super Series Primer dengan hadiah terbesar saat ini dan kembali membuat kejutan demi kejutan. Sony tumbangkan unggulan Peter Gade dan juga taklukkan raksasa lainnya Taufik Hidayat. Sayang ia dihentikan oleh Du Pengyu karena kecapekan kurang istirahat sejak berlaga di Thailand Terbuka. Hebatnya 5 hari kemudian Sony berhasil taklukkan Du Pengyu dan berhasil revans di Singapura Super Series.

Kisah sukses come backnya Maria Sharavopa dan Sony dwi Kuncoro dari cedera inilah yang menginspirasi kita semua, ketika mendengar kabar bahwa Maria Kristin Yulianti sang Peraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 mulai berlatih kembali dan mulai bisa mengatasi derita cedera lutut berkepanjangan. Kita sangat berharap semoga Maria Kristen Yulianti dapat segera Come Back dan dapat meniru kisah sukses Maria Sharavopa di tenis atau rekannya Sony Dwi Kuncoro. Sekalipun Maria Kristin saat ini sudah berusia 27 tahun, yang artinya tidak lagi belia kita masih sangat merindukan permainnya, terutama Drop shot silang nya yang sering mengecoh lawan sekaliber Lu Lan pun dibuat tidak berdaya.

Mengapa kita sangat merindukan Maria Kristin? Jawabnya sebetulnya mudah, karena pada saat ini tidak ada lagi Women Single kita yang bisa bersaing di level dunia. Redupnya prestasi Bulutangkis kita memang sangat parah. Dan yang parah adalah tunggal wanita. Ganda putra, ganda campuran, dan tunggal putra masih lumayan bisa bersaing. Ganda wanita juga mulai ada angin segar dengan prestasiAnneke Feinya/Nitya Krisinda,sertaganda muda kita Suci Rizky Andini/Della Destiara Haris. Nah sektor tunggalwanita inilah yang betul betul suram. Tunggal senior kita seperti Firdasari, Maria Febe, Aprilia Yuswandari, Bellaetix Manuputy, dan Lindaweni Fanetri hampir tidak mempunyai prestasi semua. Di berbagai turnamen yang sering mereka ikuti, mereka biasanya hanyalah langganan di babak pertama dan tersisih. Padahal jaman dahulu kita mempunyai banyak sekali legenda seperti Irawati Fadjirn, Ivana Lie, Susi Susanti, Mia Audina dan mestinya Maria Kristin.

Pada tahun 2010 kita pernah banyak berharap dengan munculnya nama pemain muda Ana Rovita yang berhasil menembus semifinal Indonesia Super Series, gadis mungil dengan foot work yang lincah dan ajaib ini mengalahkan para pemain senior bahkan Maria Kristinyang menjadi idolapun juga dijadikan korbannya sebelum sampai di Semifinal dan dihentikan Sayaka Sato dari Jepang. Kejutan Ana Rovita juga berlanjut di India Terbuka Grand Prix yang mencapai semi final pada tahun 2010, harapan kitapun semakin melambung. Sayang sering bikin kejutan saja tidak cukup, prestasi Ana Rovita sendiri dalam perjalanannya kurangmengkilap dan tidak bisa berkembang. Bahkan saat ini ia juga sering kalah di turnamen kecil sekelas Sirkuit Nasional. ...hhmmm kepada siapa lagi ya kita bisa berharap? Ya tentu hanya pada Maria Kristin Yulianti...ayo Maria..!! sembuhkan lukamu, atasi cederamu.. come back-lah dan kalahkan Sayaka Sato, Sania Nehwal, Wang Lin, Wang Shisian, Wang Yihan, Li xuereli, Rachanok Inthanon dan lain lain.Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun