Grey Valentine, Yogyakarta Tanggap Darurat Debu 7 Hari
[caption id="attachment_295570" align="alignnone" width="576" caption="sumber :dok pribadi. Proliman Wates Jogja"][/caption]
Valentine day, oleh sebagian orang dirayakan dengan membagi-bagikan coklat sebagai simbol hari kasih sayang. Hari kasih sayang yang berasal dari kebudayaan antah berantah ini, kemarin tanggal 14 Februari ini berlangsung  dan dirayakan secara kelabu. Gunung kelud yang berada di dekat Malang Jawa Timur mengeluarkan Erupsi yang dahsyat. Yogyakarta yang berjarak sekitar 180 KM saja tersapu abu vulkanik yang begitu tebal dan masif hampir seluruh wilayah D.I Yogyakarta. Kontan Kepala Dinas Pendidikan D.I.Y mengeluarkan perintah mendadak untuk menghentikan kegiatan belajar-mengajar karena secara teknis siswa-siswa yang keluar rumah akan membahayakan kesehatan mereka dan secara teknis memang tidak mungkin dilakukan.
[caption id="attachment_295571" align="alignnone" width="496" caption="sumber : dok pribadi. Jalan-jalan di Jogja tertutup debu"]
Wajar saja jika kemudian Pemerintah Provinsi D.I.Y menyatakan tanggap darurat debu selama 7 hari. Hal ini disebabkan karena saking banyaknya debu hingga menggaanngu aktifitas warga dan pemerintahan yang aada. Debu-debu yang menyelimuti genting-genting rumah serta jalan-jalan setebal hampir 2 cm ini sering berhamburan sehingga menutup pandangan mata. Banyaknya abu vulkanik ini bahkan  volumenya melebihi Erupsi Merapi tahun 2010 yang lalu, padahal Merapi kan ada di wilayahnya sendiri.
[caption id="attachment_295596" align="alignnone" width="590" caption="sumber : dok pribadi. tanaman di sekitar rumah tertutup debu"]
Aktifitas perekonomian juga lumpuh. Jalan Malioboro yang merupakan pusat aktifitas kegiatan ekomoni juga tak berdaya. Toko-toko kelontong, warung makan, dan pasar hampir semuanya juga tutup. Masyarakat juga enggan keluar rumah mengingat hujan abu juga masih berlangsung sampai sekitar jam 12.00 siang. Baru di sore hari ketika hujan abu sudah reda, hampir semua warga Yogyakarta keluar rumah untuk bergotong-royong. Mulai dari membersihkan halaman rumah, jalan setapak maupun jalan-jalan raya yang  penuh dengan abu.
[caption id="attachment_295599" align="alignnone" width="533" caption="sumber: dok pribadi.pohon-pohon pisang layu terkena abu"]
Sekalipun berduka karena bencana ini, warga D.I.Y tetap patut bersyukur. Resonansi Gempa di Gunung Kelud yang mengeluarkan abu vulkanik tidak mempengaruhi aktifitas Merapi. Merapi Tetap Anteng. Kekuatan Dahsyat Lembu Sora tidak memicu keluarnya Wedus Gembel, demikian kira-kira penjelasannya. Lembu Sora adalah sebutan awan panas di Gunung Kelud sedangkan Wedus Gembel untuk Merapi. Sekalipun letupan Gunung Kelud kali ini mempunyai kekuatan 2 kali lipat Erupsi Merapi 2010 lalu,  Merapi tetap Cool dan Calm. Semoga tidak ada erupsi susulan. Amien.
[caption id="attachment_295601" align="alignnone" width="576" caption="sumber : dok pribadi.kerja bakti membersihkan abu"]
[caption id="attachment_295602" align="alignnone" width="643" caption="sumber : dok pribadi. perempatan Gamping tertutup abu."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H