Mohon tunggu...
Saori Arsy
Saori Arsy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester akhir IPB University, minat dalam bidang energi baru terbarukan dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ayo Pilah Sampahmu! Dukung Energi Bersih dan Berkelanjutan

11 Oktober 2024   09:36 Diperbarui: 16 Oktober 2024   10:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanfaatan energi terbarukan menjadi salah satu upaya penting dalam mencapai keberlanjutan di berbagai sektor, termasuk sektor energi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendukung energi bersih adalah dengan mengoptimalkan pemilahan sampah. Pemilahan sampah tidak hanya berdampak pada pengurangan volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga membuka peluang besar untuk mengubah sampah menjadi sumber energi alternatif seperti Refuse Derived Fuel (RDF). RDF adalah bahan bakar yang dihasilkan dari pengolahan sampah non-organik seperti plastik, kertas, dan bahan-bahan yang tidak dapat didaur ulang secara langsung.

Mengapa Pemilahan Sampah Penting?

Pemilahan sampah adalah langkah awal dalam proses daur ulang dan pengolahan sampah menjadi energi. Ketika sampah dipilah dengan benar, material yang bisa didaur ulang atau diolah menjadi energi terpisah dari sampah organik. Hal ini memungkinkan pengurangan sampah yang harus diolah di TPA serta meningkatkan efisiensi proses pengolahan sampah menjadi RDF.

Pemilahan sampah juga membantu mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Sampah yang tercampur, terutama yang mengandung bahan berbahaya, sering kali sulit dikelola dan dapat menyebabkan pencemaran udara, tanah, dan air. Dengan memilahnya, bahan yang dapat menyebabkan polusi dapat dihindari dari proses pengolahan lebih lanjut, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan.

Pemanfaatan Sampah sebagai RDF

RDF merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang berpotensi besar di Indonesia, mengingat tingginya jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya. RDF dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti batu bara di berbagai industri, termasuk industri semen dan pembangkit listrik. Dengan demikian, RDF dapat berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon.

Sampah yang telah dipilah, terutama sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan bahan-bahan yang sulit didaur ulang, diolah menjadi RDF melalui proses pengeringan dan pemampatan. Bahan bakar ini kemudian dapat digunakan di industri-industri energi intensif, menggantikan bahan bakar fosil yang lebih merusak lingkungan. Menurut penelitian, penggunaan RDF dapat mengurangi emisi karbon hingga 30% dibandingkan dengan penggunaan batu bara.

Dukungan untuk Energi Bersih dan Berkelanjutan

Optimalisasi pemilahan sampah mendukung transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Penggunaan RDF tidak hanya menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga memperpanjang umur TPA karena sampah yang ditimbun berkurang. Hal ini secara langsung berkontribusi terhadap upaya penurunan emisi yang menjadi salah satu komitmen Indonesia dalam Kesepakatan Paris untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Selain itu, pemanfaatan sampah sebagai RDF memberikan manfaat ekonomi, seperti penciptaan lapangan kerja baru dalam sektor pengelolaan sampah dan energi terbarukan. Industri pengolahan RDF juga dapat berkembang sebagai bagian dari ekonomi hijau, yang menitikberatkan pada upaya keberlanjutan dan efisiensi sumber daya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun