Kemajuan teknologi saat ini seperti kecerdasan buatan (AI) telah membawa dampak terhadap berbagai sektor yang ada di kehidupan manusia, termasuk media massa. Perubahan ini memengaruhi cara informasi diproduksi, disebarluaskan, dan dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, dibalik itu semua tentunya ada tantangan baru dalam menanggapi teknologi AI saat ini. Lalu, bagaimana bisa AI memengaruhi media massa?
Produksi Konten Cepat, Sentuhan Asli Manusia Berkurang
AI telah merevolusi proses produksi berita. Algoritma dapat dengan cepat menulis artikel, menganalisis data, bahkan dapat memprediksi tren berdasarkan informasi yang tersedia. Namun, dibalik kemudahan dan kecepatan itulah akhirnya muncul resiko baru dengan kehilangan perspektif manusia yang seringkali menjadi jiwa dari sebuah berita. Artikel yang dibuat AI cenderung jelas diketahui dan kurang memiliki kedalaman emosional.Â
Media massa yang memiliki penggiat sejak dahulu seringkali memunculkan berita-berita yang relevan dan sedang hangat diperbincangkan oleh publik. Terlebih jika berita tersebut benar-benar viral bahkan sampai bisa membentuk opini publik yang tidak seharusnya. Hal ini sangat berbahaya jika informasi yang disebarkan terlalu cepat dan banyak sehingga bisa saja tidak dapat dibendung lagi oleh pembaca maupun para pemblokir berita hoaks.
Selain itu, cepatnya produksi konten oleh hasil AI maka semakin banyak juga penyebaran informasi hasil AI yang bisa saja sebenarnya mengandung informasi yang tidak akurat bahkan palsu. Maka dari itu, berita hoaks yang tersebar bisa sangat berbahaya bagi pemahaman pembaca karena data-data yang ditampilkan bukanlah dari sumber aslinya. Sebagai pembaca tentunya perlu adanya edukasi tentang berita-berita hasil AI ini. Karena tanpa adanya edukasi, masyarakat dengan mudah menelaah segala informasi yang disampaikan di internet.
Meskipun masih banyak pembaca yang tidak peduli dengan berita hasil buatan AI. Namun, jika sering mengkonsumsi berita yang memiliki pola yang sama maka algoritma akan terbentuk sehingga akan berdampak berkepanjangan. Platform media sosial dan mesin pencari menggunakan AI untuk menyaring dan merekomendasikan konten berdasarkan preferensi pengguna. Hasilnya, konsumsi berita menjadi lebih personal dan relevan. Sistem algoritma ini akan mempersempit wawasan dan meningkatkan polarisasi masyarakat.
Penerapan AI dalam media massa juga memunculkan dilema etis. Siapa yang bertanggung jawab jika informasi yang dihasilkan AI ternyata salah atau merugikan? media massa harus mengembangkan regulasi khusus untuk memastikan penggunaan AI tetap sesuai dengan prinsip jurnalisme, seperti keakuratan, keberimbangan, dan independensi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H