Senyuman bulan sabit itu
masih terlintas jelas dalam benaku
tatapan nya......
bola matanya memberi begitu banyak arti
lantunan buaian dengan diksi-diksi
tak kala, argumen tak bermakna
amarah, egois merasuki
itukah manusia........
kata tanpa tindakan
amatlah sukar tuk di gemgam
tindakan yang ku harapkan
buaian itu menjadi sampah belaka
rindu........
di iringi penyesalanÂ
semuanya t'lah terlambat
Maafkan aku yang tak memiliki ruang untukmu
Garut.....
@hns_3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!