Mohon tunggu...
Sany Saroh
Sany Saroh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa itu Komunikasi Verbal?

27 Desember 2016   22:32 Diperbarui: 27 Desember 2016   22:37 9002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut anda, apa itu komunikasi? Apa itu komunikasi verbal? Bahkan penjabaran untuk komunikasi pun ada banyak sekali. Disini saya akan menjabarkan ulang sedikit pengertian dari Komunikasi Verbal menurut Prof.Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. dalam salah satu bukunya yang berjudul ILMU KOMUNIKASI:Suatu Pengantar.

Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal atau verbal communication adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang nonverbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan. Contohnya tidak lain adalah,komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,seperti seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan cara berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain sebagainya.

Komukasi Verbal sendiri juga sering di sepadankan dengan bahasa, mengapa bisa seperti itu? Karena bahasa dapat dianggap juga sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud dari kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual dari kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata kata itu sendiri. Seperti halnya, kata rumah, kursi, mobil, ataupun mahasiswa. Realitas apa yang diwakili oleh setiap kata itu? Begitu banyak macam ragam rumah. Ada rumah bertingkat, rumah mewah, rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah tembok. Kata kursi pun rumit juga. Ada kursi jok, kursi kerja, kursi plastik, kursi goyang, dan sebagainya lagi.

Asal-usul Bahasa

Dalam buku karya Deddy Mulyana ini juga dibahas mengenai Asal-usul Bahasa. Asal-usul bahasa sendiri hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi ini. Tetapi ada dugaan kuat bahwa bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal. Teoretikus kontemporer mengatakan bahwa bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Konon makhluk-makhluk yang mirip dengan manusia (hominid) dan menggunakan alat pemotong terbuat dari batu ini berkomunikasi secara naluriah, dengan bertukar tanda alamiah berupa suara (gerutuan, geraman, pekikan), postur dan gerakan tubuh, termasuk gerakan tangan dan lengan, sedikit lebih maju dari komunikasi hewan primata masa kini.

Dahulu, saat nenek moyang kita yang disebut Cro Magnon belum mampu berbahasa verbal, mereka berkomunikasi lewat gambar-gambar yang mereka buat pada tulang, tanduk, cadas, dan dinding gua yang banyak ditemukan di Spanyol, dan Prancis Selatan. Ini merupakan sarana pertama yang dikenal manusia untuk merekam informasi. Kemudian antara 40.000 dan 35.000 tahun lalu Cro Magnon mulai menggunakan bahasa lisan.  Kelebihan homo sapien ini dari makhluk sebelumnya adalah kemampuan mereka untuk mengembangkan salah satu jenis tanda yang disebut simbol atau lambang. Kemampuan bahasa membuat mereka terus bertahan, tidak seperti makhluk mirip manusia sebelumnya yang musnah.

Sekitar 5000 tahun lalu juga manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, sementara bahasa lisan pun terus berkembang. Penyebaran sistem tulisan akhirnya sampai juga ke Yunani. Bangsa Yunani-lah yang kemudian menyempurnakan dan menyederhanakan sistem tulisan ini. Sistem tulisan dan bahasa lisan ini terus berkembang hingga masa kini.

Fungsi Bahasa

Kita baru menyadari bahwa bahasa itu penting ketika kita menemui jalan buntu dalam menggunakan bahasa. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek, dan peristiwa. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu dilakukan manusia sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi.

Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi: penamaan atau penjulukan yang merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi; interaksi yang dimana menurut Barker, yaitu menekankan berbagai gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan; transmisi dimana melalui bahsa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, menerima informasi setiap hari, dari orang lain, baik secara langsung atau tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun