Mohon tunggu...
Heni Susilowati
Heni Susilowati Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang mahasiswi jurusan ilmu komunikasi.\r\nTwitter: @VeronicaHenis\r\nInstagram: @sanviraa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pulau Pramuka Boleh Dilirik sebagai Penghasil Devisa

25 Juni 2014   17:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:02 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Siapa yang tak suka melihat pantai bersih dengan air laut yang berwarna hijau jernih? Melihat ikan-ikan cantik menari-nari di antara bunga karang. Tak usah jauh-jauh terbang hingga ke Raja Ampat, cukup menyebrang dari Jakarta saja ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Pulau Pramuka merupakan pusat pemerintahan dari Kepulauan Seribu. Disini terdapat kantor bupati dan Depkominfo.

Pulau Pramuka mungkin masih jarang terdengar namanya dibandingkan pulau tetangganya Pulau Tidung yang memang lebih dahulu tenar. Sebagai orang yang pernah merasakan berwisata di kedua pulau tersebut, saya lebih prefer ke Pulau Pramuka.

Menurut saya Pulau Pramuka merupakan salah satu objek wisata recommended dengan budget yang cukup terjangkau. Tak hanya itu, dari segi fasilitas dan kebersihannya juga Pulau Pramuka terbukti lebih unggul, menurut pengalaman pribadi saya dan beberapa teman-teman yang sudah pernah berkunjung ke Pulau Tidung. 

Pulau Pramuka boleh dilirik sebagai salah satu pulau penghasil devisa.

Memiliki pemandangan pantai yang indah, kekayaan hayati bawah laut, dan penduduk yang masih tradisional. Pulau Pramuka bukan tidak mungkin berpotensi untuk menjadi daya tarik turis asing seperti pendahulunya yaitu Bali, Lombok, maupun Raja Ampat. Terlebih jika dikelola lebih baik lagi oleh pemerintah.

Pemerintah dapat memaksimalkan fasilitas serta memberdayakan sumber daya manusia di Pulau Pramuka agar siap menyambut turis asing. Contoh sederhananya seperti pembekalan masyarakat dengan pelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jepang, dan Mandarin.Kemudian membangun hotel yang sedikitnya berbintang tiga agar turis asing merasa betah.

Kalau urusan kegiatan dan objek wisata, menurut saya selain snorkeling dan scuba diving yang bisa dinikmati dengan harga yang relatif murah, penangkaran penyu sisik langka dan hutan bakau yang eksotik juga menjadi daya tarik khusus bagi pengunjung.

Sementara itu Pulau Air, pulau buatan manusia yang meniru konsep seperti di Sungai Amazon terletak hanya sekitar 15 menit dari Pulau Pramuka dengan kapal motor. Penangkaran hiu dan bandeng juga terletak cukup dekat.

Berbagai rumah makan sederhana hingga restoran dengan harga-harga terjangkau juga telah tersedia. Tinggal usaha untuk meningkatkan kebersihan dan kenyamanannya saja maka sudah top markotop.

Sepertinya Pulau Pramuka memang sudah layak untuk dijadikan daftar tujuan wisata para pelancong dari berbagai negara. Sekarang tinggal bagaimana usaha dari Dinas Pariwisata Indonesia untuk memperkenalkan Pulau Pramuka sebagai objek wisata berkelas internasional. Tentunya juga tetap harus mengelola dengan baik untuk mempertahankan kualitasnya.

Bayangkan saja, dengan menjadikan Pulau Pramuka sebagai tujuan wisata turis asing dapat meningkatkan cadangan devisa negara. Tentu saja hal ini bermanfaat bagi perekonomian Indonesia.

Dampak positif akan dirasakan oleh para penduduk Pulau Pramuka sendiri yang kecipratan rejeki lebih. Warga Jabodetabek pun juga bisa menikmati wisata berkelas internasional yang dekat dan dapat dicapai cukup dengan menyeberang dengan kapal motor atau speedboat.

Semoga impian Pulau Pramuka menjadi tujuan pariwisata penghasil devisa dapat terwujud.

(Artikel Opini ini merupakan salah satu tugas kuliah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun