Mohon tunggu...
Sanusi at Maja
Sanusi at Maja Mohon Tunggu... Penulis - Da'i/ Anggota PISHI/Alumni Pasca UNIRA MALANG

Love for All Hatred for None

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Raas, Pulau 38 yang Eksotis

6 Februari 2021   07:48 Diperbarui: 6 Februari 2021   13:53 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat-sahabat traveller yang berkompasiana, berikut ini sekedar catatan perjalanan wisataku ke pulau Raas, pulau yang sebelumnya tidak aku kenal, namanya pun baru ku ketahui  beberapa bulan lalu. Untuk sampai ke pulau itu salah satunya pasti kita akan berhubungan dengan pelabuhan Jangkar.

Pelabuhan Jangkar-Situbondo, sesuai namanya selalu sibuk dengan aktivitas melempar dan menarik jangkar dari Kapal-kapal Feri. Pelabuhan ini menjadi titik point pelayaran menuju pulau-pulau kecil di kabupaten Sumenep, seperti ke pulau Raas, pulau Sapudi, pulau Kangean hingga ke Pelabuhan Kalianget, Sumenep.

Jika cuaca bagus pelayaran menuju pulau-pulau tadi sangat menyenangkan, kapal bisa berlayar dengan tenang nyaris tak bergoyang bak mobil melaju di jalan Tol Superhotmix. Suasana itu seperti pelayaranku beberapa minggu yang lalu. Kapal Feri Dharma Kartika berlayar sempurna mengantarkanku bersama ratusan penumpang lain menuju pulau Raas.

Pulau Raas aku juluki sebagai pulau 38 yang Eksotis, karena memang luasnya kurang lebih 38 Km2 saja. Pulau ini berada di ujung timur Pulau Madura, termasuk wilayah administratif dari kabupaten Sumenep. Pulau ini dikelilingi lautan, sebelah utara berbatasan dengan selat Madura, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah barat berbatasan dengan selat Sapudi,  dan sebelah timur berbatasan dengan selat Kangean.

Sahabat traveller, secara kebetulan atas undangan seorang sahabat bisa berlibur ke pulau ini, sebut saja Edo Busaeri namanya, ia bekerja sebagai sekertaris di desa Ketupat. Beliaulah jurukunci desa Ketupat yang mengantarkanku mengunjungi beberapa destinasi wisata menarik di desanya. Dua hari bersamanya baru bisa mengunjungi 5 tempat wisata, padahal masih banyak spot wisata di delapan desa lainnya yang ada di Pulau Raas ini.

Berikut daftar destinasi wisata yang dapat aku kunjungi selama di Pulau Raas, yang bisa saja membantu sahabat traveller dikemudian hari menentukan pilihan tempat wisata yang akan dikunjungi.  

Puncak

Dokpri
Dokpri

Puncak ini sebenarnya adalah ujung barat pulau Raas, panorama alam yang tersajikan di sini adalah pemandangan laut antara pulau Raas dan pulau Sapudi, di sekitar area puncak ini banyak sekali pepohonan rindang dengan semilir angin laut tentunya sangat nyaman untuk bersantai bersama keluarga, teman ataupun sahabat dan kalau anda datang ketika ombak sedang tenang bisa juga berenang di tepian lautnya.

Pantai Beddhi Lancheng

Teropongtimur.co.id
Teropongtimur.co.id

Bergeser sedikit dari wisata puncak, ada pantai Beddhi Lancheng, dinamai demikian karena bentuk pantainya memanjang, di sini sahabat traveller dapat melihat keunikan tebing-tebing batu karang yang menyerupai gua-gua akibat hempasan ombak. Dan bila air laut sedang surut sahabat bisa mengumpulkan kerang-kerang laut, pemandangan paling top di pantai ini saat sunset, dimana rona matahari yang tenggelam di balik pulau Sapudi sangat menawan hati.

Pantai Tanjung Wangi

Dokprimubarak
Dokprimubarak

Pantai ini berada di Sebelah kanan menuju pelabuhan desa Ketupat, sebenarnya adalah area hutan bakau dengan luas kurang lebih 20 ha. Pantai ini cukup unik, jika air laut surut maka akan terlihat pasir putihnya dan kita bisa berjalan menyusuri labirin hutan bakau yang ada. Ketika air pasang di sore hari daratan pantai akan tertutup air setinggi 1 meter dan saat ini lebih asik, karena kita bisa menyusuri labirin hutan bakau menggunakan sampan.

Wisata Keramba Terapung

Dokpri
Dokpri

Wisata ini sebenarnya adalah merupakan keramba terapung milik seorang petani ikan dari desa Ketupat seluas 100m2. Letaknya tidaak jauh dari Pelabuhan ketupat. Petani ikan di sini berinisiatif membudidayakan ikan-ikan berkualitas tinggi, seperti ikan Napoloen, ikan Malengseng, Ikan Sadar Susu, budidaya Mutiara, dan Teripang.

Seiring dengan ramainya para wisatawan yang datang ke Raas, maka keramba terapung ini bertambah fungsinya menjadi tempat wisata yang melayani wisatawan untuk mencoba sensasi ikan bakar di tengah laut. 

Di keramba terapung ini para pengunjung bisa menangkap sendiri ikan yang di pilihnya lalu diserahkan kepada petugas untuk diolah sesuai selera, dan kebayang tuh gurihnya ikan segar langsung dimakan sambil menikmati pemandangan laut.

Wisata Kepiting Mangrove

Dokpri
Dokpri

Area hutan mangrove dengan luas kurang lebih 40 ha, disulap pengelola wisata disini menjadi area budidaya kepiting mangrove, jembatan bambo yang dibangun artistik hingga jauh ke dalam hutan ini, tak ayal membuat suasana menjadi romantis. Di sudut-sudut tertentu dengan pemandangan special dibuat spot-spot photo yang isntagramable membuat kita tak berhenti jeprat-jepret photo, tentunya bisa menyimpan cadangan photo untuk update status di media sosial.

Setelah Lelah berkeliling hutan mangrove pengunjung bisa memesan kuliner kepiting mangrove, yang disediakan pengelola digerbang keluar area wisata ini, bagi yang penasaran selamat mencoba datang ke sini.

bongaya.com
bongaya.com

O iya sahabat traveller selain wisata alam yang ada di Raas, di pulau ini juga tersimpan keunikan-keunikan lain, seperti kucing Busok, di yakini binatang yang satu ini merupakan biantang endemic pulau Raas, masyarakat Raas sangat melindungi kucing Busok ini. 

Bentuk wajah dari kucing ini seperti leopard, telinga berdiri tegak Panjang dan runcing, tatapan matanya yang tajam seperti menyimpan kecurigaan kepada setiap pendatang baru, warna rambutnya mirip dengan Russian blue, yaitu abu-abu kebiruan polos, Busok dalam bahasa setempat memang artinya abu-abu. Dalam tradisi masyarakat Raas kucing Busok diyakini membawa hoki bagi pemiliknya, terutama bagi mereka para pejabat.

Dokpri.Jagung Pulut
Dokpri.Jagung Pulut

Selain kucing Busok ada juga yang khas dimiliki Raas yaitu jagung pulut, jagung ini berwarna putih dan memiliki rasa yang berbeda dengan jagung pada umumnya, dengan direbus saja sudah terasa enak sekali seperti nasi ketan, masyarakat setempat mengolahnya menjadi Popcorn a'la Raas, sehingga bisa awet dan bisa menjadi oleh-oleh ketika pulang dari pulau ini.

Oleh-oleh lainnya yang unik dari pulau Raas adalah ikan asin kering rasanya di jamin sangat berbeda dengan ikan asin dari daerah lain, sahabat bisa memesan ikan ini di desa Karopoh yang bertetangga dengan desa Brakas, tempat dimana Pelabuhan Raas berada. Jadi bisa sambil pulang menuju Pelabuhan oleh-oleh khas Raas bisa anda bawa pulang, sampai ketemu lagi di travelling berikutnya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun