Pandemi Covid-19 yang melanda genap satu tahun ini cukup banyak mengubah tatanan dan kebiasaan hidup bermasyarakat. Termasuk salah satunya bidang pendidikan. Pada awal masa transisi perubahan metode pembelajaran dari luring (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) menuai banyak kecaman. Pasalnya, masyarakat kita belum siap menghadapi perubahan yang cepat dan mendesak karena memang sebelumnya masyarakat tidak dilatih untuk mempersiapkan atau mengantisipasi masa depan. Jangankan negara berkembang, negara maju saja dibuat bingung dan pontang-panting dengan perubahan masal dan tiba-tiba ini. Namun, bagaimana pun kita tetap dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan dengan kehidupan yang ada.
Tren seminar dan workshop yang semula tatap muka langsung kini berganti online menjadi webinar hanya melalui gawai dan software ataupun aplikasi interface. Banyak software engineer akhirnya merancang aplikasi sejenis, melahirkan inovasi baru guna menjawab kebutuhan masyarakat. Masyarakat pun perlahan terbiasa dengan kehidupan baru atau new normal. Maka tak heran, saya selaku peserta KKN UPI beserta dua rekan lainnya menyelenggarakan penguatan guru, pendampingan siswa, dan pendampingan orang tua menggunakan metode webinar dalam mengadakan penyuluhan kepada para guru, siswa, dan orang tua siswa.
Berangkat dari rasa kekhawatiran kami terhadap para siswa yang kurang semangat dan terkesan acuh terhadap pembelajaran yang mereka jalani, kami berinisiatif menyelenggarakan webinar sebagai salah satu upaya untuk menjembatani masalah yang dialami oleh pihak siswa maupun orang tua dengan pihak sekolah dengan menghadirkan pemateri yang mumpuni di bidangnya, yaitu Fathiyatus Syafigah Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Webinar tersebut dilakukan pada hari Sabtu, 6 Maret 2021 melalui zoom meeting. Diharapkan webinar tersebut dapat menambah pemahaman bagi siswa, orang tua siswa, dan guru mengenai psikologi pendidikan.
Pada webinar juga membahas mengenai cara mengetahui tipe atau gaya belajar bagi siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mengenal diri termasuk gaya belajarnya agar mereka mencapai proses belajar yang efektif dan efisien bagi dirinya masing-masing. Pada bagian sharing session, banyak membahas hal random, apapun yang menjadi keluhan atau pertanyaan bagi diri mereka. Salah satunya ada yang bertanya bagaimana berani bertanya dan mengemukakan pendapat di muka umum. Hal ini pun menjadi topik yang menarik untuk dibahas dari sudut pandang penulis sendiri. Banyaknya asumsi dan sugesti negatif yang muncul dalam diri seringkali mengurungkan niat para pelajar khususnya siswa sekolah untuk berakhir pada keputusan mengangat tangan atau mengemukakan pendapat. Bukan tanpa dasar, sugesti negatif tersebut pun muncul karena kekhawatiran dan ketakutan mereka pada respon atau tanggapan orang lain terhadap apa yang mereka suarakan. Hal ini karena masyarakat kita seringkali menghakimi dan mengolok-olokan pendapat yang dikemukakan oleh orang lain. Padahal menurut saya, tidak masalah mengemukakan pendapat yang mungkin pada akhirnya jawaban itu salah. Setidaknya kita berani melawan ketakutan dalam diri dan menyuarakan ide atau ilmu yang kita punya yang mungkin saja itu dibutuhkan oleh orang lain. Kita telah berani selangkah lebih maju daripada mereka yang masih terkungkung dengan ketakutan imajiner dalam pikirannya. Karena terkadang pula, asumsi dan sugesti negatif itu hanya ada dalam pikiran kita saja. Belum tentu orang lain berasumsi dan bersugesti sama seperti apa yang kita pikirkan. Teruntuk kita semua, hargai dan hormati pendapat setiap orang. Berbeda pandangan tak mengapa, bila kita tidak setuju juga tidak apa-apa. Tidak perlu menghakimi, menolaklah dengan cara yang elegan, cukup dengan tidak mengikuti saran dan pendapatnya. Selesai.
Pelaksanaan webinar ini meskipun tidak diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII, kami tetap senang dengan beberapa respon positif yang ada, menyambut dan hadir dalam program yang kami adakan. Justru dengan begitu, webinar ini terkesan eksklusif bagi mereka yang hadir karena lebih intimate dan terfokus. Pemateri dapat berinteraksi dan menjangkau masing-masing peserta. Besar harapan kami, ilmu yang didapatkan pada webinar ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari yang terlihat dari adanya perubahan semangat dan pemahaman mereka dalam menerima materi pelajaran. Bonusnya mereka dapat berprestasi pada bidang keahlian masing-masing. Semangat selalu, semangat meraih cita-cita diri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H