Mohon tunggu...
santy adella
santy adella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sesuatu kebiasaan akan terlatih dan menjadi kebiasaan ketika terus melatihnya dan mencoba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Serangan Orientalisme terhadap Islam

21 Desember 2022   20:11 Diperbarui: 21 Desember 2022   20:24 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara etimologi, orientalisme berasal dari kata latin Oriens yang berarti sesuatu yang berhubungan dengan terbitnya matahari dan isme yang berarti kepercayaan atau suatu paham. Jadi Orientalisme ini juga bisa dikatakan sebagai studi atau penelitian yang dilakukan oleh orang barat terhadap orang timur atau orang barat mempelajari orang timur. Secara umum orientalisme dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang atau golongan yang berasal dari negara dan ras berbeda-beda, yang dimana mereka fokus dalam berbagai kajian atau meneliti  ketimuran.

Studi ini bukanlah sebuah istilah baru bagi setiap kalangan. Studi ini atau orientalisme ini muncul pada abad ke-18 atau tepatnya 1779 di inggris dengan tujuan untuk mencari kelemahan-kelemahan orang islam. Kaum orientalis berusaha untuk menentang islam dan memfitnah dan menyebarluaskan kebohongan tentang islam. 

Oleh karena itu muslim harus memperhatikan dari studi ini, sebab studi ini sudah banyak menghasilkan kesimpulan yang kontradiktif. Diataranya mereka mereka mengkritik dan mempropaganda ajaran islam. Akan tetepi
 

Diantara kritikan dan propaganda kebohongannya yang disebarluaskannya secara terangan terangan adalah mengatakan Ajaran Rasulullah menyesatkan, mengingkari Al-Qur'an sebagai kitab suci dari Allah SWT, dan juga mengatakan islam bukan agama yang diturunkan oleh Allah SWT akan tetapi islam merupakan gabungan dari agama Yahudi dan Nasrani. Serta meragukam keabsahan hadis-hadis Nabi SAW yang dijadikan sandaran para ulama. Sehingga mereka bersatu untuk melemahkan kepercayaan orang-orang muslim.

Coba kita berpikir sejenak dan merenung sebagai orang islam apakah muhammad itu merupakan kesesatan? Dan benar agama islam merupakan gabungan dari agama Yahudi dan Nasrani. Bagaimana anda sebagai orang islam menyikapinya?. Apakah dengan sikap negatif atau dengan sikap positf dan bodo amat?. 

Pelajaran yang mungkin bisa kita ambil dari orientalis adalah semangatnya yang kritis dalam menganalisis suatu hal yang bertentangan dengan pemikiran mereka, sebagaimana karya tulis mereka lebih berkualitas, sehingga informasi-informasi islam semakin berkualitas dan lebih akurat.

Dan yang lebih penting penggunaan bahasa yang perlu diperhatikan  untuk menyikapi hal ini kita harus bergerak dengan kerja nyata karena sesungguhnya mereka sangat gencar dan terangan-terangan dalam mengkritik hal tersebut. Kita harus melawan serangan yang dilakukan orientalis tersebut yang jelas-jelas menampakkan permusuhan. Akan tetapi,dalam menyikapinya kita tidak boleh menimbulkan peperangan dengan menjutsfikasinya salah.

Oleh sebab itu kita sebagai pemuda intelektual kita harus berpikir untuk menyikapi hal tersebut dengan memberikan solusi-solusi yang kita lakukan. Adapun solusi dalam menyikapi dari orientalisme ini adalah: meningkatkan keilmuan umat islam, membuat esiklopedi islam, membentuk Lembaga ilmiah, membuat sarana dakwah, membuat dialog dengan kaum orientalis, dan mendirikan Badan Penerbit Buku-buku Ilmiah Islamiyah. Selain itu, menyikapi hal tersebut yang mengkritik islam kita harus menyikapinya dengan kepala dan bukan dengan emosi.  

Bagaimana kawan-kawan, sudah tau bagaimana menyikapi orientalisme. Memang kalua kita mengkaji orientalisme itu tidak aka ada habis-habisnya karna mereka memang semangat dan bersatu dalam mengkaji dunia ketimuran. Namun kalua kita lihat dari sisi positih akan banyak manfaat yang kita dapatkan dari orientalisme slah satunya yaitu dengan orientalisme kita bisa meningkatkan keimanan kita, dengan orientalisme bisa memacu rasa pengen tau kita, serta dengan orientalisme kita bisa mengasah kemampuan berpikir kita untuk lebih teliti dalam mengambil sikap, dan juga bisa mendorong kita unruk bisa menulis.

Jika kita lihat dari kaum orientalisme itu sendiri yang dimana mereka yang mempelajari dunia ketimuran yang pada akhirnya mereka juga memeluk agama islam. Salah satu diantaranya ialah Jelius Germanus, beliau merupakan seorang guru bahasa arab asal hungaria. Nah kawan-kawan jadi kita dalam menyikapi apupun persoalan yang dating kepada kita baik itu persoalan agama, sosial dan lain sebagainya. Kita harus menyikapinya dengan tenang dan kepala dingin dan kita harus mencari kebenaran mengapa dia melakukan hal tersebut kepada kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun