Mohon tunggu...
SANTOSO SANTOSO
SANTOSO SANTOSO Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah SDN Sekaran 01

Saya seorang Kepala Sekolah di SDN Sekaran 01

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi P5 Berbasis Lingkungan di SD: Mendorong Jiwa Kewirausahaan dan Kemandirian Siswa

3 November 2024   06:54 Diperbarui: 3 November 2024   07:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pelaksanaan Proyek P5

Sekaran 01 Kota Semarang telah meluncurkan program implementasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, kolaborasi, dan kemandirian siswa melalui proyek berbasis tematik.

Dalam pelaksanaannya, proyek ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas IV  telah melakukan proyek dengan tema "Ecopreneur" selama semester satu semenjak tahun pelajaran 2022/2023. Tahapan awal yang dilakukan yakni tahap pengenalan konsep ecopreneur dalam kegiatannya terdapat pelatihan cara menanam tanaman dengan hidroponik, budidaya ikan dalam ember (Budikdamber), dan budidaya Magot. Setelah melewati tahap pengenalan awal, siswa diajak kunjungan lapangan tempat budidaya. Selanjutnya pada tahap aksi, di tahap ini siswa melakukan survei harga pasar dan melaksanakan magang di kantin sekolah untuk berlatih berwirausaha secara langsung.  Setelah budidaya tanaman hidroponik dan budikdamber berhasil panen pertama melakukan penjualan melalui kegiatan market day yang dilaksanakan di depan sekolah.

Kepala Sekolah, Bapak Santoso menjelaskan, penerapan ecopreneur dapat menjadi alternatif untuk mendorong jiwa kewirusahaan siswa. "Impelementasi P5 berbasis lingkungan dan wirausaha  memotivasi siswa untuk belajar menjadi wirausaha sejak kecil dengan memanfaatkan kelebihan yang ada di lingkungan sekitarnya"

Proyek ini juga melibatkan orang tua siswa dan masyarakat setempat. Orang tua diminta untuk memberikan masukan dan bantuan dalam pelaksanaan proyek, sehingga siswa merasakan dukungan dari lingkungan sekitar. Selain itu, orang tua siswa dihimbau untuk mendukung proyek yang dilakukan siswa dengan menjadi pembeli pada waktu market day yang diadakan di depan sekolah.

Salah satu siswa, Shakia, mengungkapkan, "Kami belajar banyak tentang cara budidaya hidroponik, budidaya ikan dalam ember, dan belajar budidaya magot. Senang sekali bisa belajar cara berwirausaha"

Dengan implementasi P5 berbasis lingkungan dan wirausaha, diharapkan siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan mengenai perawatan budidaya saja, tetapi juga keterampilan berwirausaha yang berguna untuk masa depan mereka. Program ini akan terus dievaluasi dan disesuaikan agar semakin efektif dalam membentuk generasi yang berkarakter dan inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun