Mohon tunggu...
Santo Masse
Santo Masse Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ngopi sepanjang hari

Gemar Futsal. Personality Waktu dan tempat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ratapan Jendela Gemuruh Resah

6 Agustus 2022   21:51 Diperbarui: 6 Agustus 2022   21:53 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak jadi masalah jika kau pergi tanpa kembali. Tapi ada ketakutan besar jika ada hati terbaring kerinduan. Etisnya aku menganggap ini hanya kesalahpahaman tentang malam yang panjang. 

 Mungkin dengan risalah itu mengguncang sedikit pertengkaran mereka ulang. Mudah-mudahan..! 

Dua kawan tadi ikut pula bungkam. Sulit untuk menebak kevakuman mereka, sangat krusial pun pandangannya dengan jendela. Memang hampir pas hadapan mereka dengan jendela, kiranya mereka tidak membuat prasangka untuk menutupnya. Memang nyaris itu terjadi, tapi mudah-mudahan mereka berubah niat. 

Segala puji syukur kita kepada Tuhan mestinya. Malam yang tersisa sedikit, kini tak sia-sia jika nyata tentang hilangnya. Sebab pikir dan perasa kian hangatnya bertengkar kini padam bagaikan api tersiram air, bagaikan senja tenggelam malam, juga bagaikan mentari diwaktu pagi. Atas semua itu alam dan sekelilingnya, baik itu gemuruh sungai, pohon rimbu damai, dan jendela lebar semuanya rukun dan tentram. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun