Mohon tunggu...
Santo KevinGultom
Santo KevinGultom Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Jangan habiskan waktumu dengan memukuli dingding dan mengubahnya menjadi pintu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menemukan Rumah Baru: Upaya Pengungsi Membangun Kehidupan Baru dan Kewarganegaraan di Indonesia

26 Juni 2024   21:39 Diperbarui: 26 Juni 2024   22:08 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terusir dari rumah dan tanah air tercinta karena perang, persekusi, atau bencana alam, para pengungsi terpaksa mencari perlindungan di negara lain. Indonesia, dengan semangat kemanusiaannya, membuka pintu bagi mereka yang membutuhkan tempat berlindung. Namun, perjalanan para pengungsi untuk membangun kehidupan baru di Indonesia penuh dengan rintangan dan perjuangan.

Menemukan rumah baru bukan hanya tentang memiliki tempat tinggal secara fisik, tetapi juga tentang membangun rasa memiliki, komunitas, dan identitas di negeri asing. Para pengungsi harus beradaptasi dengan budaya baru, bahasa baru, dan norma sosial yang berbeda. Proses ini bisa sangat sulit dan memakan waktu, terutama bagi mereka yang berasal dari latar belakang yang berbeda secara signifikan.

Upaya untuk membangun kehidupan baru diwarnai dengan berbagai tantangan. Pengungsi seringkali dihadapkan pada kesulitan dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan yang layak. Diskriminasi dan prasangka dari masyarakat sekitar juga menjadi hambatan yang signifikan dalam proses integrasi mereka.

Ketidakpastian status hukum further complicates their situation. Many refugees face lengthy and complex procedures to obtain legal status, leaving them in a state of limbo and vulnerability. This can lead to feelings of anxiety, frustration, and hopelessness.

Namun, di tengah kesulitan ini, semangat para pengungsi untuk bangkit dan membangun kehidupan yang lebih baik tidak pernah padam. Mereka saling membantu, membentuk komunitas, dan berusaha untuk berkontribusi secara positif pada masyarakat Indonesia.

Berbagai organisasi dan individu di Indonesia juga turut membantu para pengungsi dalam usaha mereka. Lembaga swadaya masyarakat, organisasi internasional, dan pemerintah bekerja sama untuk menyediakan layanan, advokasi, dan dukungan bagi para pengungsi.

Kisah-kisah inspiratif dari para pengungsi yang berhasil membangun kehidupan baru di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dukungan, mereka mampu mencapai mimpi dan cita-cita mereka.

Berikut beberapa contoh upaya yang dilakukan pengungsi untuk membangun kehidupan baru di Indonesia:

Belajar bahasa Indonesia: Menguasai bahasa Indonesia merupakan langkah penting bagi pengungsi untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat sekitar dan mengakses peluang pendidikan dan pekerjaan.

Menjalin relasi dengan masyarakat lokal: Membangun hubungan dengan masyarakat sekitar dapat membantu pengungsi untuk merasa diterima dan dihargai, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang budaya Indonesia.

Menemukan pekerjaan: Bekerja dapat memberikan pengungsi rasa kemandirian dan harga diri, serta membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri dan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun