Mohon tunggu...
Santi Sastroamidjojo
Santi Sastroamidjojo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang ibu dari tiga orang anak, yang menjalani hari dengan perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.\r\nSuka menulis, suka membaca, suka berteman, suka kejujuran.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sepak Bola Indonesia Mau Dibawa Ke mana?

7 Januari 2015   06:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Olah raga selalu menarik . Sejak usia 10 tahun kira-kira, saya menyukai beberapa jenis olah raga. Tennis, renang, tenis meja, basket, volley,bulu tangkis, soft ball dan sepak bola. Yang saya tekuni hanya tenis lapangan dan renang. Yang lain hanya sebatas bisa bermain.  Dari semua yang saya sebut di atas ada 2 yang menjadi perhatian utama saya. Bulu tangkis dan sepak bola pastinya.

Masa kini, kedua cabang olah raga itu masih terseok-seok. Bulu tangkis mungkin sudah mulai menggeliat dengan beberapa kali bisa berjaya di sektor ganda campuran dan ganda putera. Sedangkan untuk sektor lainnya masih tertinggal oleh negara lain.

Sepak bola, adalah cabang olah raga yang sangat digemari di Indonesia. Sayangnya saat ini, bahkan untuk kawasan Asia Tenggara saja kita sulit berjaya. Mencari penyelesaian masalahnya tidak cukup dengan pencarian bakat dan pembinaan, karena ternyata organisasi memegang peran penting. Kenapa organisasi ? Karena organisasi yang menentukan langkah menuju prestasi. Memilih pelatih, manager, juga menciptakan liga sepak bola dengan segala sistemnya juga ditentukan oleh organisasi. Dari sanalah maka dapat terbentuk kesebelasan tangguh dengan strategi ampuh dari pelatih yang tepat.

Sayangnya, sejak zaman dahulu kala, pemilihan pegurus organisasi selalu saja menjadi polemik, menjadi ajang tarung yang tidak pernah ada ujungnya. Selalu saja ada kepentingan politik,bisnis dan pribadi yang ikut bertarung di ajang ini.

Makin kesini, makin malas mengikuti berita tentang PSSI yang tidak ada habisnya mengundang pro dan kontra. Bising dengan banyak opini. Sementara Asian Games di depan mata. Duh, SEA Games aja sulit menanjak di papan peringkat, apalagi Asian Games ya?

Andai saja saya bisa jadi Ketua PSSI terpilih, pasti tidak akan mudah untuk saya menentukan sistem liga, menunjuk pelatih tim nasional. Bukan hal mudah bagi Ketua Umum PSSI menentukan 2 hal itu saja. Belum lagi menentukan susunan pengurus organisasi yang bisa dipercaya.

Mungkin secara sederhana saya akan membentuk liga seperti yang sudah ada sebelumnya, supaya tidak sulit lagi menerapkan aturan pertandingan. Lalu memilih pelatih tim nasional untuk melatih kesebelasan yang akan dipersiapkan untuk ajang SEA Games dan Asian Games.

Pelatih yang mengerti kekuatan pemain kita, pelatih dengan strategi yang tepat untuk pemain dengan karakter yang kita miliki. Pelatih asing atau pelatih dari dalam negeri. Bukan pilihan yang mudah.

Kalau saja bisa, maka saya akan mengadakan pendekatan dengan Roberto Mancini. Kenapa Mancini ? Saya ingat ketika dia membangun Manchester City "from zero to hero". Mancini juga pernah membawa Internazionale menjadi klub yang disegani di Italy. Mancini tidak memilih pemain bintang, tetapi memilih pemain dengan karakternya, dan menerapkan strategi yang sesuai dengan karakter pemainnya. Satu hal lagi Roberto Mancini adalah bangsa Italia, dan secara umum karakter bangsa Italia mirip dengan bangsa Indonesia.  Kultur budayanya, emosi pemain dan kekuatan ikatan kekeluargaannya. Ya kan?

Liga sepak bola dalam negeri, akan saya galakkan cabang olah raga dengan kompetisi antar sekolah lanjutan. Dari liga inilah akan didapat bakat-bakat muda. Karena pada usia ini, pengembangan diri di klub masih kurang. Dari liga sekolah lanjutan, nantinya akan terbentuk liga profesional usia remaja. Liga ini yang akan menjadi perhatian utama, jika saya menjadi Ketua Umum PSSI.

Liga profesional yang sudah ada, dijalankan saja seperti sebelumnya dengan ketentuan batas usia pemain asing yang diizinkan bermain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun