Memang benar bekerja keras adalah salah satu kunci sukses. Namun bekerja keras dan melewati batas bisa membahayakan. Perilaku tersebut populer dengan nama hustle culture.
Mungkin diantara Anda pernah mendengar ungkapan “kerja keras bagai kuda”, yang menggambarkan bagaimana kerasnya seseorang bekerja dalam keseharian. Pada dasarnya, semua orang perlu bekerja keras dan cerdas agar sukses. Namun jika berlebihan dan tidak menghiraukan batas kemampuan, justru membahayakan fisik dan mental. Inilah yang disebut dengan hustle culture.
Dilansir dari Oxford Dictionary, hustle culture adalah dorongan untuk bergerak lebih cepat. Dengan kata lain, ini adalah budaya untuk mendorong seseorang agar bekerja lebih cepat dan agresif, bahkan cenderung melampaui batas kemampuan.
Dampak Positif Dan Negatif Hustle Culture
Tujuan budaya ini pada umumnya adalah hal-hal yang bersifat kapitalis. Misalnya uang, kekayaan, jabatan, dll. Sejak mulai berkembang pada tahun 1970-an hingga sekarang, budaya kerja ini semakin mewabah. Ditambah dengan perkembangan internet dan dunia digital.
Menjalankan hustle culture dapat melatih seseorang agar lebih tahan banting, disiplin, serta tidak mudah menyerah. Namun di sisi lain, perilaku ini juga dapat memberi efek buruk. Diantaranya:
Dampak Positif
Lebih cepat mencapai target
Dengan bekerja lebih keras, target memang akan lebih cepat tercapai. Hal ini tentu akan berpengaruh pada penilaian performa. Namun jangan lupa bahwa setelah satu target selesai, target berikutnya sudah menunggu.
Lebih banyak mengumpulkan uang