Mohon tunggu...
Santi Lisnawati
Santi Lisnawati Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga, dosen. Boleh berbagi tentang pendidikan

Berbagi apa yg boleh dibagi, di rumah jadi ibu rumah tangga, di kampus jadi dosen, di jalan jadi pengembara, dijalani untuk dapat terus berbagi..

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pelajaran Tidak Tertulis dan Terkatakan

4 Desember 2014   14:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:05 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seorang yang sudah beranjak dewasa, telah mengalami pasang surut kehidupan, segala tantangan, rintangan dan kebahagiaan pernah dialaminya. Saat mengulang kembali pengalaman yang kadang begitu mengkhawatirkan bisa saja terjadi,  namun mampu menghindari. Atau pun  Kebaikan-kebaikan orang yang tidak dikenal serta kemudahan-kemudahan yang didapat dalam perjalanan hidup. Memutar pikiran apa sebab terjadi demikian.

Setiap kita tentu merasakan dan mengalami. Lolos dari sebuah musibah tanpa menduga ada pertolongan yang datang. Mendapat kebaikan dan kemudahan yang datang tanpa pernah diduga sebelumnya. Sadar atau pun tidak ini adalah sebuah akibat, entah sebab apa yang dilakukan baik oleh diri mapun orang lain.

Ada orang yang terutama dekat dengan kita, yang apabila ia berdoa tidak pernah jauh jarak antara dia dengan Allah. Kita semua memiliki orang itu, dialah sebenarnya orangtua kita. Segala perjuangan nyawa dan harta telah diberikan, bahkan untaian doa yang terbaik selalu diucapkan. Tidak pernah tidak saya bisa menahan tangis, jika mengingat orangtua. Semoga Allah lindungi dan berkahi.

Doa orang lain yang dizalimi juga adalah doa yang terdekat antara orang yang dizialimi dengan Allah. Bisa jadi yang sedang dizalimi selalu berdoa kebaikan-kebaikan dirinya, maka Allah berikan kebaikan itu. Karena itu pula akan bagus pula orang yang dizalimi itu mendokan yang terbaik bagi yang dizalimi meski itu terasa berat, namun memiliki akibat yang sangat baik.

Namun kita tidak pernah tahu pasti apa yang menimpa kita ini adalah lantarn suatu sebab. Jika ya, sebab yang mana. Sangat sulit kita menarik hubungan yang pasti antara sebab dan akibat yang ada. Meskipun kadang masih bisa kita coba menduga.
Saat seorang teman yang sudah banyak melahap teori pendidikan bercerita. “entah teori apa yang digunakan orangtua saat mendidik kami. Tidak ada kata yang diucapkan, atau pun yang tertulis sehingga anak-anaknya bisa menjaga diri, tidak ada yang pacaran, kalau pun mendapat jodoh itu pun dari perantara orang lain dan alhamdulillah bisa terima dan berjalan baik. Padahal kami keluarga besar dengan tujuh bersaudara, hidup di tengah kota metropolitan. Tetapi yang masih kami ingat waktu itu  jika datang saat magrib, semua berusaha sudah ada di rumah. Kini orangtua kami terlihat bahagia, semua anak sudah mampu mandiri dan hidup bahagia. Masa tua sangat dinikmati berkumpul dengan anak cucu, yang silih berganti tempatnya”.

Berbeda dengan cerita teman yang satu ini, banyak sekali cobaan yang datang silih berganti. Dari mulai anak-anak yang sulit diarahkan, juga penyakit yang dideritanya tidak kunjung usai. Selesai operasi yang satu, beberapa bulan kemudian datang divonis penyakit baru dan operasi kembali. Memiliki anak semata wayang saat kecil lucu, menggemaskan dan mudah diarahkan, kini beranjak remaja menjadi kecemasan.

Saat malam tiba keluar rumah, sudah berjanji tidak pulang larut malam, malah pulang pagi. Sepanjang malam itu pula ibu menangis memikirkan anaknya yang entah ada dimana. Handphone yang dibawa sulit dihubungi, jika kembali ke rumah ditanya pun anak kurang bersahabat.

Cerita di atas tentu dialami oleh setiap orang tua dalam bentuk yang lain. apabila ditanya mengapa bisa demikian? Tentu sulit diurai dalam waktu yang singkat, dan jika pun ditemukan sulit memutuskan untuk memastikan bahwa kejadian tertentu disebabkan oleh perilaku tertentu.

Hal-hal secara umum dan prinsip bisa dijelaskan dalam pendidikan. Bahkan dengan pendekatan emosional –spritual dapat ditelusuri apa yang sesungguhnya terjadi pada masa yang telah lalu. Sebagaimana cara psiklog memandang sebuah kejadian saat ini, memang tidak pernah lepas dari bagaimana gambaran di masa yang lalu.

Pelajaran yang tidak tertulis dan tidak terakatan, namun dapat dirasakan oleh orang disekitarnya, jauh akan lebih mengesankan. Ketimbang dengan banyak bunyi dan aturan namun tanpa ada keteladanan.
Dibutuhkan kesabaran dan konsistensi untuk tetap berperilaku yang dapat diteladani dengan baik  oleh anak-anak yang diharapkan melampaui dan lebih baik dari orangtuanya.  Sabar dan konsisten dalam teladan yang baik menjadi sebuah kekuatan yang akan menjadi guru sepanjang hayat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun