Mohon tunggu...
Santi Lestari
Santi Lestari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pokoknya Nulis...!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Taksi Argo Tawar

23 Oktober 2010   00:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:11 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_299730" align="alignright" width="130" caption="Taksi Gemah Ripah"][/caption] Banyak kawan saya dari luar kota mengeluh saat naik taksi di Bandung. Ketika masuk kabin, sang sopir taksi menanyakan tujuan dan menyebutkan tarif yang harus dibayar. Kawan saya pun kaget, karena pada umumnya setelah menanyakan tujuan sopir menyalakan argo meter. Tawar menawar pun tak terhindarkan,hanya sang kawan dalam posisi tanpa pilihan karena semua taksi yang ada di sana memang demikian. Argo tawarlah yang berlaku. Saya sering dibuat malu saat kawan-kawan tadi berkomentar "taksi koq, pake argo tawar". Tapi memang demikianlah kondisinya kalau anda menggunakan taksi di Bandung. Sebagai warga Bandung dan sering menggunakan taksi saya lebih banyak naik taksi yang memakai argo tawar dibandingkan argo meter. Memang kalau sudah tahu tarif, dalam tawar menawar kita bisa mendapatkan tarif yang lebih rendah dibanding taksi argometer. Kalau tidak tahu, ya..seperti yang dialami banyak kawan saya dari luar kota, kena tarif jauh lebih mahal. Tanpa bermaksud mempromosikan suatu perusahaan taksi dan menjelekkan yang lain, berdasarkan pengalaman ada dua taksi di Bandung yang senantiasa melayani penumpangnya dengan tarif berdasarkan argometer, yaitu Blue Bird dan Gemah Ripah. Selebihnya menggunakan argo tawar. Ada lagi satu taksi baru, Cipaganti tapi saya belum pernah manggunakannya. Mengingat Cipaganti adalah perusahaan transportasi yang handal sepertinya taksi baru ini bagus dalam pelayanannnya. Namun demikian, untuk mendapatkan layanan taksi Blue Bird dan Gemah Ripah bukan perkara mudah. Tempat-tempat strategis seperti stasiun dan terminal sudah dikuasai taksi argo tawar. Entah aturan dari mana, Blue Bird dan Gemah Ripah katanya tidak boleh 'ngetem' di tempat-tempat tersebut. Kalau pun anda tetap ingin menggunakan Blue Bird atau Gemah Ripah, anda harus rela berjalan sedikit jauh keluar area stasiun atau terminal. Sayang sekali kota Bandung yang konon katanya sebagai kota jasa, tidak didukung layanan transportasi khususnya taksi yang optimal. Mudah-mudahan tulisan ini sedikitnya memberikan informasi untuk kawan-kawan kompasianer dari luar Bandung yang bermaksud jalan-jalan ke Bandung. Berhati-hatilah saat anda mau menggunakan layanan taksi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun