Mohon tunggu...
Nur Santi
Nur Santi Mohon Tunggu... -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Kebanggaan, Jati Diri dan Politik Identitas

19 November 2018   14:33 Diperbarui: 21 November 2018   12:37 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu politik identitas pada dasarnya dapat digunakan dalam berdemokrasi sepanjang dalam koridor yang wajar dengan tetap mengedepankan nilai-nilai persatuan mengingat identitas merupakan realita sosial dari mana kita berasal.

Namun sebaliknya, bila politik identitas justru digunakan secara berlebihan dan identitas ini di amplifikasi atau dimanipulasi untuk target-target politik serta membenturkan dengan identitas dengan para pihak, tentunya akan menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.

Polarisasi ini pada akhirnya menumbuhkan perasaan ekslusif antara kelompok satu dengan lainnya berdasarkan etnis atau kepercayaan tertentu.

Kini, politik identitas banyak digunakan oleh para politisi untuk mempertajam perbedaan-perbedaan yang mengarah pada SARA, khususnya isu agama dan etnisitas.

Fenomena ini meluas karena praktek politik yang dilakukan dinilai efektif dalam memberi ruang untuk membangkitkan kebanggaan jati diri kelompok tertentu guna mendapatkan dukungan secara emosional.

Inilah yang menjadi kegelisahan bangsa kita dalam bernegara hari ini, karena fenomena politik identitas yang diaktualisasikan secara sempit dan negatif di ruang publik dapat menjadi ancaman bernegara, dan kemudian mendorong gejala disintegrasi.

Karena itu, sepatutnya dalam mencegah timbulnya politik identitas yang negatif perlu menanamkan dasar ideologis dan idealisme yang kuat kepada semua elemen masyarakat, khususnya bagi partai politik atau kandidat yang akan berkompetisi dalam Pilpres 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun