Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang mempunyai arti orang-orang yang berjiwa muda dan suka berkarya. Gerakan pramuka di sekolah didasarkan pada sistem among yakni berupa cara pelaksanaan pendidikan di dalaam pramuka. Sistem among dilaksanakan dengan cara memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bertindak leluasa dengan menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, dan pemaksaan dengan tujuan menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreativitas dan aktivitas yang sesuai dengan peserta didik.Â
Kegiatan kepramukaan merupakan ekstrakulikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan juga karakter peserta didik di sekolah. Kegiatan kepramukaan di sekolah praktikan PPL yakni di sekolah SMP Negeri 29 Bandung dikemas dengan kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan bermanfaat sehingga dapat menarik minat peserta didik untuk mengikutinya yang dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang mengikutinya. Penghayatan nilai-nilai pancasila dalam kepramukaan di SMP Negeri 29 Bandung antara lain:
- Ketuhanan yang maha esa. Kegiatan pramuka di SMP Negeri 29 Bandung  dilakukan di hari Jum'at dari mulai jam 13.00 sampai dengan jam 16.00 sore. Sebelum kegiatan pramuka dilakukan, para anggota laki-laki diwajibkan untuk mengikuti sholat Jum'at bersama di masjid sekolah. Selanjutnya, pada saat kegiatan pramuka berlangsung peserta didik tetap melaksanakan ibadah masing-masing dengan diberikannya waktu istirahat sore oleh pelatih pramuka untuk dapat melaksanakan ibadah sholat ashar bagi peserta didik yang menganut agama islam. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan juga diketahui bahwa pada saat peserta didik masuk ke ruangan, peserta didik tersebut mengucapkan salam dan meminta izin untuk beberapa hal. Peserta didik juga selalu berucap baik dan juga berbuat baik pada anggota gerakan ekskul pramuka di kelas. Hal ini sesuai dengan dasa darma pramuka ke-1 yakni  takwa kepada Tuhan yang maha esa dan dasa darma ke-10 yakni suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab. Penghayatan nilai-nilai pancasila ini juga berkesinambungan dengan Dasadarma Ke 2, 3 dan 5 yaitu Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, patriot yang sopan dan kesatria, rela menolong dan tabah. Kegiatan pramuka di sekolah praktikan memuat usaha dalam meningkatkan nilai cinta kepada alam yang diwujudkan dengan membersihkan kembali tempat atau ruangan pramuka yang dipakai setelah kegiatan pramuka selesai di lakukan. Nilai saling menghargai dan menghormati yang tertanam dalam panggilan "kakak" antar sesama anggota.
- Persatuan Indonesia. Selanjutnya, nilai persatuan dapat berkesinambungan dengan dasadarma ke 6 dan 7 dimana pada praktik langsung di ekstrakulikuler dapat dilihat dari bagaimana peserta didik cermat dalam melihat situasi dan kodisi dan selalu bersahaja atau berusaha dalam melakukan sesuatu berencana agar sesuai degan tujuan pencapaian kegiatan yang selanjutnya dapat juga dilihat bagaimana nilai saling menolong dan gotongroyong antar sesama anggota ekskul ketika beragam materi diberikan oleh pelatih dan kemudian dipraktikan secara langsung.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hihmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Nilai ini berkesinambungan dengan dasadarma ke 4 dan 9 yakni poin Patuh dan suka bermusyawarah dan poin Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. Ekskul pramuka di sekolah praktikan rutin melakukan musyawarah untuk membahas beberapa kegiatan mendatang dengan pelatih pramuka. Selanjutnya, penekanan pada sikap bertanggungjawab dan berani bertindak juga menjadi suatu hal yang terlihat dilakukan oleh peserta ekskul pramuka pada saat observasi di lakukan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada dasadarma ke 8 yakni disiplin berani dan setia akan keadilan sosial diwujudkan dalam disiplin para anggota ekskul pramuka dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan. Selanjutnya, adil dalam pembagian kelompok kelompok kecil dan pembagian tugas oleh pelatih pramuka di sekolah praktikan menjadi hal yang senantiasa ditemukan pada saat kegiatan observasi dilakukan. Pelatih tidak membedakan anggota pramuka di setiap kegiatan yang dilakukan.
Referensi:
Bakar, A. (2015). KONSEP TOLERANSI. Media Komunikasi Umat Bergama, Vol.7, No.2, 123-131.
Juardi, I. F., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Menerapkan Nilai--nilai Pancasila dalam Kegiatan Kepramukaan (Studi Kasus SDN Pasirbitung). Jurnal Pendidikan Tambusai Volume 5 Nomor 3 , 7119-7124.
Sianturi, R. M. (2021). PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEPRAMUKAAN. Jurnal Pancasila dan Bela Negara Vol.1 No.1, 8-16.
